Jumat, 30 Juni 2017

[REVIEW] The Passionate Marriage - Indah Hanaco

Diposting oleh My Booklicious di 11.29 0 komentar

Judul: The Passionate Marriage
Penulis: Indah Hanaco
Desain cover: Dyndha Hanjani P.
Penata Isi: Putri Widia Novita
Penerbit: Grasindo
Tahun Terbit: Maret 2017
ISBN: 978-602-375-844-9

BLURB

Tentang Gwen

Dia punya keindahan tersendiri. Pesona yang melampaui keelokan fisik yang juga dimilikinya. Di zaman serba sinting ini, menemukan perempuan seperti dia, mungkin mendekati langka. Sayang, dia terlalu takut untuk menyerahkan hatinya.

Tentang Phillip

Dia kian menawan karena kelembutan dan hati yang penuh kasih. Juga menjanjikan cinta yang tak kan pernah berkhianat. Namun, tetap saja dia pria menawan yang memikat banyak hati, magnet bagi banyak mata. Mungkinkah dia takkan pernah mematahkan janjinya?

Mereka sama-sama saling menginginkan.
Tapi yang satu tak punya keberanian untuk membuka hati dan menghadapi cinta nya . Hingga sebuah tragedi membuka pintu te rkunci yang selama ini tak pe rnah diyakini kebe radaan nya . Sayang, tatkala me reka sepakat melangkah ke sana, ada banyak sekali jebakan yang siap memusnahkan semua perasaan .

Mungkinkah CINTA MEREKA CUKUP TANGGUH untuk menang dan membungkam segala persoalan?

***

Gwen Camelia adalah seorang gadis mandiri yang bekerja untuk membiayai hidupnya serta adik-adiknya, Vivit dan Inge. Ia menjadi pencatat pesanan sekaligus kasir di Dapur Keliling, sebuah food truck yang beroperasi di kawasan perkantoran sekitar Ciawi, Bogor.

Bekerja di Dapur Keliling membuat Gwen mengenal Phillip, seorang kepala Departemen Distribusi di PT Adiwangsa Sejati. Phillip pun menjadi pelanggan tetap Dapur Keliling karena merasa tertarik pada Gwen. Paras cantik serta sikap ramah Gwen membuat Phillip semakin menyukai gadis itu. Ia pun secara terang-terangan mengajak Gwen berkencan.

Sayangnya, kisah masa lalu membuat Gwen takut untuk memberikan kesempatan pada Phillip, juga pada dirinya sendiri. Padahal hatinya pun mulai goyah oleh kebaikan Phillip. Hingga kemudian suatu kejadian buruk menimpa Gwen. Phillip yang saat itu menolongnya sudah membulatkan tekad untuk tidak melepaskan Gwen dan berniat menikahinya.

Bayangan tentang kebaikan Phillip dan keinginan untuk membahagiakan adik-adiknya membuat Gwen akhirnya menerima Phillip. Menikah dengan Gwen merupakan awal kehidupannya yang lebih baik, baik dari segi materiel maupun morel. Namun roda kehidupan terus berputar. Mulai dari berbagai rahasia masa lalu sampai hadirnya sosok-sosok pengganggu, kehidupan rumah tangga Gwen-Phillip mendapat berbagai cobaan.

Dapatkah keduanya tetap saling percaya untuk menangkis semua permasalahan yang datang?

***

Kadar kasih sayang itu nggak ditandai dengan hubungan darah, Gwen. Berapa banyak orang tua yang nggak mengasihi anak-anaknya sendiri." (hal. 142)

Novel The Passionate Marriage ini merupakan novel Delicious Marriage #2. Tokoh utamanya masih berkaitan dengan tokoh utama di Delicious Marriage #1, namun bukan seri bersambung. Jadi, novel ini tetap bisa dinikmati tanpa membuat bingung meski belum membaca Delicious Marriage #1 (soalnya aku juga belum baca 😥).

Aku udah baca beberapa karya Kak Indah Hanaco sebelum ini, termasuk seri ATWWL batch 1 sampai 3. Kak Indah punya khas sendiri tentang hero-heroine di novel-novelnya, misalnya segi fisiknya yang sering dibuat menawan dan segi sosial-psikologi mereka menjadi bahan untuk konflik. Hasilnya, aku selalu tertarik untuk membaca karya-karyanya yang lain. Mungkin karena itu pula aku menaruh ekspektasi tinggi untuk novel ini.

Tokoh-tokohnya, seperti biasa, digambarkan memiliki paras rupawan. Terutama Gwen. Kehadirannya mampu menarik perhatian para pegawai kantor yang menjadi konsumen Dapur Keliling. Sikapnya yang ramah namun tetap menutup diri dari laki-laki membuat mereka justru makin penasaran.

Sedangkan Phillip merupakan sosok yang tampan, perhatian, suka membantu. Gak hanya pada Gwen, tapi juga pada staf bawahannya di kantor. Dua adik Gwen, Vivit dan Inge, cukup menarik perhatian. Mereka bisa bersikap dewasa, tapi juga bisa sangat polos. Selain itu, kalian juga akan berkenalan dengan Janna dan Rafe. Siapa mereka? Baca aja sendiri novelnya, ya. :D Mereka cukup banyak muncul di cerita, kok.

Penceritaan di novel sudah sesuai apa yang kubayangkan. Kisah Gwen-Phillip di novel ini diceritakan dengan gaya Kak Indah yang santai dan kalimat-kalimat yang rapi. Tapi, entah kenapa, kali ini aku merasa kurang puas untuk segi konflik dan penyelesaiannya.

Beberapa masalah yang datang setelah pernikahan Gwen dan Phillip terasa kurang menantang dan cukup tertebak. Apalagi masalah-masalah itu tidak bersamaan. Jadi lebih terasa seperti ledakan kecil yang datang bergantian dan dapat dengan mudah diatasi. Untuk novel tentang dunia pernikahan, novel ini bisa dibilang cukup ringan.

Selain itu, porsi Janna dan Rafe juga sangat banyak di sini. Bahkan kisah dua orang tersebut, di luar kisah Gwen dan Phillip, hampir bisa tertebak. Aku jadi merasa fokusku terbagi. Penasaran dengan lanjutan kisah Gwen-Phillip, sekaligus penasaran dengan cerita lengkap Janna-Rafe. Tapi, kalau kalian suka bacaan dengan tokoh yang cukup banyak dan konfliknya ringan, novel ini bisa jadi pilihan.

"Kalau kau mencintaiku, kau harus memercayaiku, Gwen." (hal. 135)

Setelah novel The Passionate Marriage ini, Kak Indah juga udah menerbitkan novel young-adult penerbit Gramedia, Fixing A Broken Heart. Dua novel lainnya juga segera nyusul mejeng di toko buku. Buat kalian pecinta karya Kak Indah, selamat berburu, ya!




Read More >>>

Jumat, 23 Juni 2017

[REVIEW] Melody to the Moon - Arini Putri

Diposting oleh My Booklicious di 14.24 0 komentar

Judul: Melody to the Moon
Penulis: Arini Putri
Penyunting: Adelaine
Pemyelaras Aksara: Seplia
Desainer Sampul: Indah Rakhmawati
Penerbit: Penerbit Haru Media
Tahun Terbit: April 2017

BLURB

Cindy Karina Putri bermimpi untuk menjadi pianis sejak bertemu dengan Theo Han, seorang pianis terkenal berdarah Korea. Bagi gadis itu, sosok Theo Han bagaikan bulan yang bersinar terang, tapi jauh dan tak terjangkau.

Demi menggapai impian, Cindy berusaha keras meski keluarganya menentangnya. Dia bahkan bekerja paruh waktu di Moon Melody, sebuah toko alat musik.

Impian itu mendadak jadi lebih dekat karena kehadiran Jino, seorang stalker berambut abu-abu.

Siapakah Jino sebenarnya? Siapkah Cindy menghadapi rahasia besar mengenai sosok Theo Han?

***

"Dan piano bukan untuk orang yang menyerah. Piano hanya akan menerimamu kalau kau punya kemauan yang kuat." (hal. 67)

Melody to the Moon menceritakan tentang Cindy, seorang mahasiswi yang bermimpi menjadi seorang pianis sejak bertemu dengan Theo Han. Karena keluarganya menentang, Cindy akhirnya hanya berlatih diam-diam dan otodidak sambil bekerja paruh waktu di toko alat musik, Moon Melody.

Sosok Cindy yang begitu ceria saat bermain piano di Moon Melody menarik perhatian Jino yang saat itu tengah duduk di restoran seberang Moon Melody. Akhirnya Jino terbiasa memperhatikan dan mengikuti Cindy, menjadi stalker-nya. Kemudian sebuah sapaan setelah turun dari KRL mengawali hubungan Cindy dan Jino. 

Cindy awalnya ragu untuk dekat dengan Jino karena laki-laki itu adalah orang yang menguntitnya, apalagi Jino enggan jujur tentang alasannya. Namun Jino pernah membantunya saat nyaris kecopetan, sehingga Cindy yakin bahwa Jino tidak memiliki niat jahat. 

Keadaan mulai berubah saat Cindy menemukan satu rahasia Jino yang sangat mengejutkan. Rahasia itu membuka jalannya untuk semakin dekat pada mimpi menjadi pianis, sekaligus membawanya pada rahasia-rahasia lain, termasuk rahasia yang berkaitan dengan sang idola.

"Gadis itu... dia benar-benar enggak akan berhenti. Kadang dia memang terlihat menyebalkan dan keras kepala. Tapi semangatnya selalu membuat hati kita hangat, kan?" (hal. 90)

***

"Apa menurutmu rasa kagum bisa berubah jadi benci?"
"Mungkin. Kalau kita dibuat kecewa." (hal. 177)

Novel ini menceritakan tentang mimpi sekaligus mengangkat tema tentang musik klasik. Tapi aku gak ngerti apa-apa tentang musik klasiknya, jadi fokusku lebih ke jalan ceritanya aja. Ceritanya ini seperti memiliki 2 fokus, yaitu mimpi Cindy dan rahasia Jino-Theo. Menurutku, porsi fokus kedua lebih banyak. Detail kisah tentang Jino dan Theo lebih banyak dibandingkan kisah Cindy sendiri. Tapi dua fokus ini juga cukup berkaitan, jadi tetap menarik untuk diikuti.

Selain itu, aku juga baru pertama kali membaca karya Kak Arin. Dan novel Melody to the Moon ini menggambarkan gaya bercerita Kak Arin yang nyaman dibaca. Cerita yang lucu-gemesin, kadang nyebelin, kadang juga sendu dan bikin baper, semuanya disampaikan dengan kalimat-kalimat narasi dan dialog yang rapi sehingga sangat membantu membangun suasana cerita. 

Menurutku, alurnya juga bagus, meski ada beberapa bagian flashback Jino dan Theo yang gak banyak memberikan petunjuk tentang kejadian masa lalu dan malah bikin cerita terkesan agak mandeg. Tapi flashback itu juga nambah suasana sendu dan pastinya bikin makin penasaran sama masalah apa yang dulu terjadi di antara Jino dan Theo.

Dan, menjelang akhir aku mendapat dobrakan yang bikin kaget. Ternyata... *baca sendiri, ya!*

Lalu, yang paling aku suka di novel ini adalah karakterisasi tokoh-tokohnya. Kak Arin memberikan detail fisik yang mudah diingat. Misalnya, Jino dengan rambut abu-abu dan Cindy dijuluki stroberi karena hidungnya mudah memerah. Karakter mereka juga sangat manusiawi, bukan yang banyak drama ala FTV.  Situasi dan emosi mereka, terutama Jino-Cindy-Theo, cukup akrab dengan kehidupan sehari-hari. Interaksi mereka juga cukup kuat. 

Sayangnya, aku juga menemukan bagian yang agak membingungkan. Di halaman 51, saat Theo akan bertemu Andrew, dijelaskan bahwa Theo datang lebih dulu dan duduk sambil menunggu Andrew. Tapi, tepat di halaman 52 disebutkan bahwa Theo berjalan diikuti seorang wanita. Mungkin maksudnya yang berjalan ke arah meja Theo adalah Andrew. Tapi cuma itu aja, kok. Sisanya hanya ada 1-2 typo yang sama sekali gak mengganggu. 

Terakhir, novel ini bisa jadi kompor buat 'para Cindy' di luar sana. Jadi, jangan ragu buat masukin Melody to the Moon ke rak buku kalian, ya!




Read More >>>
 

My Booklicious Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea