Jumat, 27 Januari 2017

[REVIEW] FRANKFURT - Ninna Rosmina

Diposting oleh My Booklicious di 12.16 2 komentar



Judul: Frankfurt
Penulis: Ninna Rosmina
Editor: Cicilia Prima
Desain Kover: Teguh
Desain Isi: Putri Widia Novita
Penerbit: Grasindo
Tahun Terbit: Agustus 2016
ISBN: 978-602-375-654-4 

BLURB 

Radiant David pernah kehilangan orang-orang yang paling dicintainya. Kedukaan menyelimuti hidupnya, sampai ketika dia bertemu dengan Calibri Serena. Tanpa mereka sadari, takdir pernah mempertemukan mereka sebelumnya, di pinggir Sungai Main, Frankfurt. Takdir pula yang membawa mereka melalui jalan berliku hingga akhirnya bertemu kembali.

Namun hidup tidak berjalan mudah seperti dalam cerita-cerita dongeng. Radiant harus berjuang menyusul Calibri ke Frankfurt, ketika wanita itu tanpa pemberitahuan sebelumnya, pergi begitu saja meninggalkan dirinya. Sedangkan Calibri, ada kengerian yang selalu membayangi hidupnya. Membuatnya ragu-ragu untuk mengungkapkan perasaannya sendiri.

Calibri hanya menginginkan hidup yang tenang, meski dia tidak akan bisa bersama orang yang dia cintai. Sedangkan Radiant, setelah pernah kehilangan, dia hanya ingin mempertahankan dan memperjuangkan apa yang mungkin akan dia miliki, selama sisa hidupnya nanti.

"Kisah yang sayang dilewatkan. Terlebih jika kamu penyuka romance manis bak mimpi indah." —Putu Felisia, penulis dan penikmat buku.

***

Calibri Serena merupakan seorang penulis novel dan telah menyelesaikan novel keempatnya. Calibri merupakan sosok yang tidak terlalu menyukai keramaian apalagi tampil di depan umum. Ia bahkan lebih sering menunduk—menatap jalan, menatap lantai, atau apa pun benda mati yang ada di bawahnya. Ia hanya berinteraksi dengan orang lain seperlunya. Satu-satunya orang terdekatnya saat ini adalah Mbak Novi, editornya.

Radiant benar-benar kehilangan setelah sebuah insiden kebakaran merenggut nyawa orang-orang yang dicintainya. Akhirnya ia kembali tinggal bersama kedua orang tuanya, menghabiskan waktunya di kamar sambil membaca koleksi buku ayahnya. Hingga suatu hari ia mulai kehabisan bacaan dan memutuskan untuk pergi ke toko buku. Dari sekian banyak buku yang berjejer, ia tertarik pada satu buku berjudul Matahari, dengan nama tokoh laki-laki yang sama persis dengan namanya. Namun ternyata. tidak hanya namanya yang ada di sana, tetapi juga nama almarhumah istrinya dan anaknya. Hal itu mendorong Radiant untuk menemui langsung sang penulis yang tidak lain adalah Calibri.

Calibri kaget saat tiba-tiba Radiant mendatanginya karena kesamaan nama dan kisah pada novelnya dengan yang dialami pria tersebut. Namun ia berhasil meyakinkan Radiant kalau itu hanya kebetulan belaka. Meskipun demikian, Radiant tidak bisa menghilangkan rasa penasarannya terhadap sosok Calibri. Pertemuan demi pertemuan akhirnya membuat keduanya semakin dekat.

Hingga suatu ketika, kejadian buruk membuat Emil, sepupu Calibri, datang dari Frankfurt dan memintanya untuk ikut pulang ke Frankfurt. Awalnya Calibri menolak, namun kemudian Emil menyebutkan alasannya meminta Calibri ikut dengannya. Calibri pun menurut. Ia bahkan tak sempat pamit pada Radiant, dan hanya mengabari Mbak Novi. Sekelebat ingatan yang muncul di kepala Calibri dalam perjalanan menuju Frankfurt membuatnya yakin bahwa kepergiannya kali ini adalah yang terbaik. Demi kebaikannya, juga Radiant.

Sementara itu, Radiant tak ingin kehilangan untuk kedua kalinya. Setelah menerima kiriman dari Calibri, ia memutuskan untuk menyusul ke Frankfurt. Calibri, yang tidak menyangka Radiant akan menyusulnya, merasa kaget. Ia berharap Radiant akan segera pulang ke Indonesia. Namun kebersamaan mereka di Frankfurt membuat jalinan keduanya semakin erat. Hingga suatu kejadian buruk kembali menimpa Calibri dan membuatnya menjadi cacat. 

Bagaimana reaksi Radian saat mengetahui kemampuan Calibri? Akankah Radiant tetap bertahan setelah melihat keadaan Calibri yang cacat? Atau ia akan menyerah dan pergi begitu saja?
  

***
 
"Cinta tidak pernah melihat ketidaksempurnaan pada pasangannya. Justru ia menyempurnakan ketidaksempurnaan itu." (hal. 193)

Frankfurt merupakan novel Ninna Rosmina yang tergabung bersama Dublin dan empat novel lain dari seri Love in the City terbitan Grasindo. Frankfurt bercerita tentang kehidupan Calibri, seseorang yang dianugerahi suatu kelebihan lewat indra penglihatnya. Ide ceritanya cukup unik dan menarik, sekaligus menegangkan. Apalagi dengan penyampaian yang melibatkan banyak kilas balik, baik kisah Calibri-Radiant, Calibri-Suci, Radiant-Suci, juga kisah masa kecil Calibri. Semuanya seperti kepingan puzzle.

Karakter tokoh-tokohnya pun membuat kisah ini semakin hidup. Calibri dengan kebiasaan menunduknya membuat pembaca merasakan bahwa memiliki kelebihan sepertinya tidaklah mudah. Emil menjadi sosok pelindungnya. Menjadi tempat Calibri menenangkan dari saat ketakutan membayanginya. Dan Radiant, dengan sikap pantang menyerahnya, menjadi pelengkap yang mampu menghidupkan rasa yakin di hati Calibri.

Novel ini bercerita menggunakan sudut pandang orang ketiga. Dan dengan berbagai kisah menyakitkan yang diselipkan di dalamnya, entah itu kilas balik atau kejadiannnya nyata, aku merasa novel ini menjadi novel roman dengan bumbu thriller di dalamnya, sehingga rasanya tidak hambar, malah campuran antara manis dan pahit. Selain itu, setelah membaca novel ini, pembaca dapat mengetahui berbagai tempat yang di Frankfurt.

Secara keseluruhan, membaca novel ini membuat jantungku cukup dag-dig-dug karena kisah dan kemampuan Calibri. Aku merasa tegang karena tidak tahu kapan dan pada siapa kejadian buruk dalam cerita ini akan menimpa. Meski ini hanya fiksi, namun hal itu benar adanya. Kita tidak tahu kapan kejadian buruk akan menimpa. Kita hanya bisa berhati-hati dan terus berdoa.

"Tuhan memang menciptakan makhluknya dengan sempurna. Ketika satu indranya tertutup, ternyata indra lainnya malah berkembang semakin kuat." (hal 201)

"Kisah cinta yang manis, disertai perkembangan karakter serta latar tempat yang menarik. Kita akan diajak berjalan-jalan ke Frankfurt Book Fair, mendatangi museum-museum di Frankfurt, juga menyelami kehidupan tokoh utama yang berprofesi sebagai penulis. A touching and inspiring story."
—Prisca Primasari, penulis dan penikmat buku.



Read More >>>

Rabu, 25 Januari 2017

[REVIEW] DUBLIN - Yuli Pritania

Diposting oleh My Booklicious di 23.31 1 komentar


Judul: Dublin
Penulis: Yuli Pritania
Editor: Cicilia Prima
Desain Kover: Teguh
Desain Isi: Putri Widia Novita
Penerbit: Grasindo
Tahun Terbit: Agustus 2016

Tebal Buku: 226 halaman
ISBN: 978-602-375-652-0

BLURB

 
Mia salah akan satu hal: Dublin tidak seindah yang dia bayangkan.

Dia berharap melihat pegunungan, padang rumput, tebing, kastel, dan jalanan yang dipagari dinding batu seperti yang muncul dalam film-film favoritnya. Yang dia dapatkan adalah gedung-gedung tua berwarna seragam dengan tampilan membosankan, pusat kota yang penuh turis, dan suhu musim semi yang membuat beku.

Lalu dia bertemu Ragga, lelaki dari masa lalunya, yang menunjukkan pada Mia sisi lain dari Dublin, menguak harta karun yang tersembunyi di balik bangunan-bangunannya yang tidak menarik. Dari Sungai Liffey, mereka menjelajahi museum-museum, berbagi sejarah tentang puluhan patung, mengunjungi taman-taman dengan rumpun bunga yang belum mekar, bergabung dengan keriuhan Temple Bar, melewati ratusan pub yang tersebar di seluruh bagian kota, mendaki salah satu tebing Inishmore di Aran Islands demi mengabadikan matahari terbit, hingga menyaksikan matahari tenggelam di Phoenix Park.

Saat kunjungannya menuju akhir, Mia merasa dirinya enggan kembali ke Indonesia. Ke rutinitasnya, skenario filmnya yang tak kunjung usai, dan tunangan yang menunggunya pulang. Sampai dia teringat, bahwa sedari awal, Ragga tidak pernah menjadi pilihan yang dia rencanakan untuk masa depan.

"Dublin membuat saya jatuh cinta pada film dan novel roman, pada kesendirian yang nyaman, pada lelaki blasteran yang menjanjikan bahagia, dan pada perpisahan yang belum usai sepenuhnya."—Adeliany Azfar

***

Cinta Wilhemia Baratha alias Mia adalah seorang introver yang berprofesi sebagai penulis skenario film. Sifat introver Mia ini membuat Ivan Baratha, ayahnya, meminta Mia untuk melakukan satu hal baru di setiap hari ulang tahunnya. Meski sang ayah telah tiada, Mia masih tetap melakukan itu untuk menepati janjinya. Namun, menjelang ulang tahunnya yang ke-23, Mia masih bingung memikirkan hal baru apa yang akan ia lakukan untuk memenuhi janji pada mendiang sang ayah tersebut.

Di saat yang bersamaan, Mia juga sedang memikirkan ide cerita untuk skenario filmnya. Meskipun Mia merupakan sosok yang sangat teratur dan penuh rencana, namun kali ini ia belum mengembangkan ceritanya, padahal deadline sudah di depan mata. Ketika sang adik, Alana, menanyakan ide ceritanya, Mia menjawab apa adanya tentang rencana menggunakan setting luar negeri. Hal itu membuat Alana menyarankan agar Mia pergi langsung ke tempat yang akan menjadi latar ceritanya. Mia awalnya menolak. Namun, Alana berhasil membujuknya dengan alasan yang dapat diterima, yaitu meninjau tempat sekaligus melakukan hal yang belum pernah dilakukannya: berpetualang seorang diri ke negeri asing.

Akhirnya Mia mengambil keputusan itu. Pergi ke Dublin, Irlandia, seorang diri, meski Mia harus meyakinkan Aditya, tunangannya, terlebih dahulu. Saat sebelum berpisah di bandara, Alana membisikkan satu hal padanya: di Irlandia ada Ragga, seseorang dari masa lalunya.

Kemudian takdir mempertemukan Mia dan Ragga seperti mempertemukan matahari dengan pagi: suatu ketetapan. Hotel milik Ragga menjadi tempat menginap Mia selama di Dublin. Bahkan Ragga pula yang menemani Mia berkeliling, mengunjungi berbagai tempat sambil menjelaskan segala yang diketahuinya tentang tempat tersebut. Tentu saja itu sangat membantu riset Mia untuk skenario filmnya. Namun ada yang berbahaya dari kebersamaan mereka. Kehadiran Ragga membuat Mia nyaman sekaligus takut. Takut tak ingin kembali: ke tanah air, kepada rutinitasnya, dan kepada tunangannya.

Saat akhirnya waktu memaksa Mia untuk pulang, saat itu pula Mia dan Ragga harus berpisah untuk kedua kalinya. Apa yang terjadi selanjutnya? Apakah Ragga akan menyusul Mia ke Indonesia? Atau mungkin sebaliknya, Mia kembali ke Dublin? Atau mereka menerima perpisahan itu apa adanya seperti saat perpisahan pertama?
 

***
 
"It just felt right. The intertwinning of our fingers. The warmth."
"Love, sometimes, can be that simple." (hal. 224)

Dublin adalah novel Yuli Pritania yang tergabung dalam seri Love in the City bersama lima buku lain, yaitu San Fransisco (Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie), Istanbul (Retni SB), Bristol (Vinca Callista), Frankfurt (Ninna Rosmina), dan Roma (Pia Devina). Novel ini bercerita tentang kisah masa lalu yang belum selesai, tentang bagaimana pertemuan kembali dengan seseorang dari masa lalu dapat begitu berpengaruh pada kehidupan masa sekarang, bahkan masa yang akan datang. Meski terkesan umum dan biasa saja, namun Dublin memiliki sisi khusus dari segi psikologis yang menjadikannya berbeda.

Bagian yang paling menonjol dan membuatnya terasa unik adalah karakter kedua tokoh utamanya, Mia dan Ragga. Mia diceritakan sebagai seseorang yang introver, dan Ragga tak berbeda jauh dengannya. Mereka banyak kesamaan. Pada satu waktu bisa bertukar cerita tentang buku-buku atau film-film, atau tentang hal-hal lain yang menurut mereka menarik. Namun pada waktu yang lain, mereka tak butuh bicara untuk mengetahui keinginan masing-masing. Dalam hal ini, Yuli membawakannya dengan rapi dan mengalir. Aku merasa terhanyut dalam setiap keping kisahnya.

Tokoh Mia, misalnya, digambarkan sebagai sosok yang selalu rapi dan penuh rencana. Mungkin kita akan menganggap itu hal biasa. Toh banyak orang yang seperti itu: hidup berpatok pada agenda. Tapi itu bukan hanya tentang kebiasaan. Keadaan psikis Mia yang membuatnya berlaku demikian. Keadaan itu pula yang membuatnya menerima lamaran Aditya, meski ia tahu hatinya masih milik Ragga. Sedangkan Ragga sendiri adalah sosok yang tidak menuntut. Pribadi yang tahu batasnya, tahu kapan harus berjuang dan kapan waktunya melepaskan. Kuatnya penggambaran karakter tokoh tersebut tidak hanya berlaku pada Mia dan Ragga, tetapi juga tokoh-tokoh lain termasuk Alana dan Aditya. **Dan jika ditanya tokoh favorit, tentu saja jawabanku adalah Ragga.**

Mengenai alurnya, Dublin bercerita dengan alur maju, hanya terdapat beberapa kilas balik singkat dan kilas balik satu bab penuh tentang masa lalu Mia dan Ragga. Setiap bab diberi judul dengan menggunakan bahasa Irlandia dan diberi terjemahan pada bagian catatan kaki. Secara garis besar, Dublin bercerita menggunakan sudut pandang orang ketiga, namun terdapat beberapa bagian yang menggunakan sudut pandang orang pertama, baik Mia maupun Ragga. Pergantian sudut pandang pencerita ini dicantumkan setelah judul bab, sehingga pembaca tidak akan merasa kebingungan. Selain itu, membaca Dublin, aku seperti melakukan tour di kota tersebut, karena tempat-tempat yang dikunjungi Mia dan Ragga dijelaskan dengan rinci, baik lewat narasi maupun dialog.

Secara keseluruhan, novel ini begitu membekas di ingatan, sampai membacanya saja sayang untuk diselesaikan. Ide cerita, konflik, karakter, dan setting-nya terasa menyenangkan, menenangkan, sekaligus menegangkan. Aku tidak hanya menemukan kisah perpisahan di masa lalu yang belum usai, tetapi juga mendapat pemahaman baru tentang cara berpikir orang-orang tertutup, orang-orang yang mencintai kesendirian yang nyaman, orang-orang yang berpikir sederhana bahwa mereka akan memberi sebanyak mereka ingin menerima.

"Orang-orang yang mencintai dirinya terlebih dahulu adalah orang yang tahu gimana cara mencintai orang lain dengan benar. Mereka tahu gimana mereka ingin diperlakukan oleh orang lain, jadi mereka tahu cara memperlakukan orang lain. Saya rasa orang-orang seperti itulah yang layak dicintai. Mereka memberi sebanyak mereka menerima. Nggak lebih, nggak kurang." (hal. 203-204)


Read More >>>

[REVIEW] MarshMeLove - Mita Miranti

Diposting oleh My Booklicious di 10.56 0 komentar

Judul: MarshMeLove
Penulis: Mita Miranti
Editor: Fanti Gemala
Desain Kover dan Ilustrasi: SAS Studio
Penata Isi: Lisa Fajar Riana
Penerbit: Grasindo
Tahun Terbit: 2014
ISBN: 978-602-251-495-4

BLURB

Haruskah seorang anak menanggung rasa bersalah dalam hidupnya?

Zoya memiliki rahasia besar yang disimpan erat-erat dari keluarganya. Baginya, kehidupan berubah semenjak ia kehilangan ibunya dalam sebuah tragedi yang tak sengaja ia ciptakan. Bertahun-tahun kemudian, Zoya menuangkan kesedihannya dengan membuat adonan marshmallow yang disukai anak-anak. Ia berharap bisa mewujudkan mimpinya, dengan mendirikan toko sekaligus mempraktikkan resep-resep peninggalan sang ibu.

Ketika ia bertemu dengan Devin yang mengajaknya bekerja sama dalam bisnis, rahasia demi rahasia pun terungkap. Zoya terjebak atas apa yang ia yakini selama ini. Kebenaran yang tak hanya menghancurkan harapan dan perasaannya pada laki-laki itu, tapi juga membawanya kembali ke masa lalu.

***

Zoya selalu menganggap bahwa dirinya yang menjadi penyebab ibunya meninggal. Dia meyakini bahwa yang menyebabkan ibunya mengalami serangan jantung dan tidak berhasil diselamatkan adalah kebakaran yang disebabkan olehnya. Namun Zoya menyimpan rasa bersalah itu sendiri dan tidak membaginya pada siapa pun. Tidak pada adiknya, tidak juga pada ayahnya. Apalagi hubungannya dengan sang ayah semakin renggang semenjak kepergian sang ibu. Keduanya seperti saling menutup diri.

Saat adik Zoya, Zelva, berhasil mendapatkan beasiswa penuh untuk kuliah di Boston, tak ada lagi jembatan langsung antara Zoya dan ayahnya. Saat setamatnya kuliah Zoya meminta izin untuk hidup mandiri dan memulai usaha di Bandung, sang ayah tidak berkeberatan dan malah mengizinkan Zoya untuk memakai rumah peninggalan orang tuanya. Atas izin tersebut, Zoya kemudian tinggal di Bandung, sedangkan ayahnya tetap di Jakarta.

Di Kota Kembang itulah Zoya memulai membuka toko homemade marshmallow. Toko itu ia beri nama MarshMeLove. Zoya memproduksi sendiri marshmallow yang dijual di tokonya. Tak jarang ia berkreasi dan membuat variasi tertentu setiap minggunya. Toko itu cukup ramai dan memiliki banyak pelanggan. Tidak hanya anak kecil, tetapi juga dari kalangan remaja dan dewasa. Sayangnya, toko itu sedang mengalami masalah perizinan dan terancam disegel.

Saat keadaan itulah, hadir sosok Devin—duda beranak satu—menawarkan kerjasama pada Zoya. Menurut Devin, Zoya adalah sosok yang sangat menarik karena keteguhannya. Meski awalnya Zoya menolak mentah-mentah usulan Devin, namun kehadiran putra tunggal Devin membuat keduanya menjadi akrab. Mereka akhirnya semakin dekat, bahkan untuk urusan di luar bisnis. Namun saat mengetahui kedekatan Zoya dengan Devin, ayah Zoya melarang keras dan meminta Zoya menjauhi Devin.

Apa sebenarnya yang menyebabkan ayah Zoya melarangnya berhubungan dengan Devin? Dapatkah mereka bersatu kembali dan menjaga MarshMeLove bersama-sama?

***

".... Ada kalanya seorang anak merasa takut atau tertekan, sehingga mungkin mereka tak bisa mengungkapkan perasaan mereka. Jadi kupikir, tak ada salahnya jika aku membantu menyalurkan apa yang mereka simpan di hati. Aku percaya, pada dasarnya anak kecil selalu berkata apa adanya." (hal. 138)

Kalimat itu dilontarkan Zoya kepada Devin. Seperti itu pula ide cerita dari novel MarshMeLove ini. Seorang anak yang menanggung rasa bersalah karena takut untuk berbicara jujur dan apa adanya. Ide cerita cukup familiar: tentang kejujuran, keterbukaan. Namun yang aku sayangkan adalah konfliknya yang terasa kurang tajam dan kurang curam, sehingga emosiku sebagai pembaca terasa kurang jungkir-balik. Apalagi rahasia meninggalnya ibunda Zoya disampaikan ayahnya hanya lewat surat. Padahal kalau disampaikan langsung mungkin lebih mengena karena bentuknya dialog, serta akan terlihat pula respon Zoya saat mendengar kabar itu.

Tokoh-tokohnya menurutku diberi sifat yang saling melengkapi. Zoya dan ayahnya tipe pendiam dan lebih memilih memendam apa yang mereka rasakan. Oleh karena itu, kehadiran Zelva sangat membantu. Zelva lebih terbuka dan mudah diajak ngobrol sehingga bisa menjembatani ayah dan kakaknya. Zoya juga tipe yang realistis dan menekan harapannya jika mendekati hal-hal yang sulit dijangkau. Devin melengkapinya dengan menjadi sosok yang optimis, penuh percaya diri, dan ambisius. Elma (sahabat Zoya) digambarkan sebagai sosok yang blak-blakan dan tak jarang memiliki ide yang aneh. Jadi secara keseluruhan, watak tokoh-tokohnya cukup berwarna dan bervariasi.

Kisah Zoya ini diceritakan menggunakan sudut pandang orang ketiga. Alur ceritanya maju, dengan diselingi kilas balik di bagian awal novel. Bagian kilas balik ini diberi keterangan waktu, sehingga pembaca tidak akan kebingungan. Bagian awal dimulai dengan Zoya yang menyimpan kenangan buruk tentang meninggalnya sang ibu hingga bagian akhir terkuak rahasia tentang penyebabnya serta tentang bagaimana akhir kisah Zoya dan Devin.

Secara keseluruhan, novel ini mengajarkan kita tentang kejujuran, keterbukaan, dan berterus-terang. Jangan sampai ketakutan membuat kita memilih diam dan akhirnya menanggung beban yang tidak seharusnya.

Read More >>>

Jumat, 13 Januari 2017

[REVIEW] Hari Setelah Kita Jatuh Cinta - Halluna Lina

Diposting oleh My Booklicious di 17.19 0 komentar

Judul: Hari Setelah Kita Jatuh Cinta
Penulis: Halluna Lina
Editor: Septi Ws
Desainer Sampul: Teguh
Ilustrator Isi: Cynthia
Penata Isi: Rizkyka Wulandary
Penerbit: Grasindo
Tahun Terbit: Juni, 2016
ISBN: 978-602-375-520-2

BLURB

Saat membatalkan pernikahannya sendiri, Rasi merasa langit runtuh dan mengubur dirinya di kedalaman bumi hingga mustahil dirinya bangkit lagi. Akan tetapi, Tuhan tidak kehabisan kejutan. Di saat Rasi selesai membenahi hati dan kembali menjalani hidup, hadirlah Reuben. Lelaki itu membuat Rasi berpikir apakah dia hadir sebagai tiket untuk bisa bangkit kembali dan jatuh cinta? Rasi berpikir demikian saat tangan Reuben terulur, menawarkan kebersamaan, dan tanpa sadar memberi Rasi mimpi.

Rasi menyerahkan segala kepercayaannya dan menyilakan Reuben masuk pada bagian dirinya yang tidak pernah dibagi pada sembarang orang. Tapi, di saat yang sama, Rasi tahu bahwa Reuben bukan datang padanya sebagai kesempatan untuk kembali jatuh cinta. Reuben justru datang untuk menggenapkan pengalamannya patah hati. Di titik itulah, Rasi terlambat menyadari bahwa penyakit yang selama dua tahun ini susah payah disembuhkan, nyatanya kembali datang. Penyakit yang membuatnya lupa, bahwa patah hati ada untuk dihadapi, bukan dihindari.

***

Rasi sakit. Dan yang mengetahui seperti apa sakit yang dialaminya hanya empat temannya: Freyja, Relung, Hannah, dan Aga; serta dokter pribadinya, Dokter Chintya.

Setelah memutuskan untuk menolak lamaran Berlin, penyakit itu kambuh lagi. Dua tahun Rasi berusaha untuk sembuh. Teman-temannya selalu ada untuk Rasi, membantunya dengan berbagai hal, menjaga komunikasi, dan sebisa mungkin tak meninggalkan Rasi sendirian.

Hingga akhirnya Rasi bertemu dengan Reuben. Saat itu, Reuben menjadi fotografer di pernikahan teman SMP mereka, Lily. Perjumpaan itu mengawali segalanya. Rasi bahkan mengusulkan Reuben untuk menjadi fotografer di pernikahan Hannah dan Alfian. Semenjak perbincangan singkat mereka di pernikahan Hannah, keduanya semakin dekat. Reuben bahkan berinisiatif untuk mengajak Rasi pergi berdua saja, meski alasan awalnya adalah untuk membahas buku.

Bagi Rasi, Reuben adalah teman ngobrol yang membuatnya nyaman. Reuben mampu mengimbangi pola pikir Rasi, yang menurut orang lain unik atau bahkan aneh. Keduanya jadi semakin dekat. Reuben bahkan menggantikan posisi Aga sebagai 'sopir pribadi' Rasi, menjemputnya saat hendak pergi, mengantarkannya ke tempat mana pun yang akan dituju Rasi.

Sebenarnya tak ada yang salah dengan kedekatan mereka, andai saja Rasi sudah benar-benar sembuh dari penyakitnya. Sahabatnya juga sudah mewanti-wanti agar Rasi tetap berhati-hati dan selalu menjalin komunikasi dengan mereka. Sayangnya, Rasi tetap ingin mencoba membuktikan sendiri kebenaran tentang penyakitnya.

Hingga suatu ketika, keputusan besar membawa Rasi pada kenyataan pahit yang membuat penyakitnya kambuh lagi. Lalu, bagaimana reaksi Reuben setelah mengetahui penyakit Rasi tersebut? Bagaimana pula usaha sahabatnya untuk menyembuhkan Rasi? Akankah Rasi benar-benar sembuh?

***

"Bahwa cinta yang benar adalah ketika tangis, sakit, kecewa, sedih, putus asa, bahkan benci pun hadir setelahnya. Segala ketidakbahagiaan itu tentu pun bisa diobati oleh keberadaan cinta itu sendiri. Harus ada kedua sisi itu agar bisa disebut cinta, bukan?" (hal. 11)

Sekilas dari blurbnya, terbayang kalau novel ini akan berisi kisah hati yang sempat luka dan ingin disembuhkan. Sayangnya,  masalahnya tidak sesimpel 'galau -> nangis berhari-hari -> hang out -> sembuh lagi'. Penyakit Rasi jelas lebih berat dari itu.

"Justru aku percaya kalau aku selalu mengacaukan semuanya dan membuat orang yang aku inginkan memilih mundur dan pergi. Aku tidak ingin berjudi lagi. Aku takut tidak bisa mempertahankan, makanya aku lebih memilih seperti ini...." (hal. 35)

Dari segi ide cerita, aku sangat menyukainya. Aku juga mendapat banyak informasi baru tentang penyakit Rasi juga terapi yang dijalaninya. Namun yang kusayangkan adalah penyampaiannya yang terhambat oleh beberapa kalimat yang terkesan panjang dan kurang efektif. Kalimat yang mungkin dimaksudkan agar terasa indah, malah terasa berbelit-belit dan terkesan dipaksakan.

"Sebab bisa berkumpul lagi bersama orang-orang yang bisa percaya kita dan mau menerima, bahkan saat kita tak memiliki apa-apa lagi selain harga diri, tentu tidaklah banyak." (hal. 74)

Kehadiran tokoh-tokohnya, menurutku terasa seimbang. Ketiga sahabat Rasi selalu hadir, meski dengan porsi dialog yang berbeda. Aku menganggap itu sebagai penyesuaian dari karakter masing-masing. Kehadiran Reuben yang bisa dikatakan 'brengsek' berbanding terbalik dengan Aga yang bagai malaikat penolong. Tapi dari semua tokohnya, aku menyukai Freyja. Meski selalu memiliki pemikiran gila khas perempuan dan sikapnya ceplas-ceplos, namun keberaniannya untuk mengambil tindakan patut diacungi jempol.

"Cewek itu lemah kalau terus-menerus dapet perhatian yang lo kasih. Diajak ke sana kemari, dijemput dan dianter, terus ketika dia ngaku seneng, lo bilang demennya sama orang lain. Apa namanya kalau bukan berengsek?" (hal. 188)

Novel ini ditulis dengan alur maju, dengan beberapa bumbu kilas balik di dalamnya. Pembaca diberi keadaan awal Rasi yang hampir sembuh, dan tidak dijelaskan penyakitnya seperti apa. Namun di tengah-tengah muncul konflik dimana penyakit Rasi kembalu kambuh, sehingga di sanalah pembaca akan mengetahui bahwa penyakit Rasi tidaklah ringan. Penyakit yang berat itu sebanding dengan ending yang dipilih, yang juga terasa berat namun masuk akal.

"... Kamu hanya perlu jujur pada hatimu sendiri. Membohongi orang lain itu tidak baik. Tapi, membohongi diri sendiri jauh lebih tidak terpuji...." (hal. 175)

Novel ini juga dilengkapi ilustrasi di setiap babnya. Ilustrasinya berupa gambar sketsa yang mewakili setiap bagian cerita.
Secara keseluruhan, novel ini banyak memberikan pesan tentang persahabatan, dan tentunya tentang menghadapi luka. Perihal luka, tak cukup hanya dengan membaca. Tapi setidaknya, membaca novel ini akan menambah wawasan kita bahwa luka ada untuk dihadapi, bukan untuk dihindari.

Seperti tagline-nya, 'jatuh cintalah saat siap, bukan saat kau kesepian'.



Read More >>>

Senin, 09 Januari 2017

[Master Post] Indonesian Romance Reading Challenge 2017

Diposting oleh My Booklicious di 18.05 0 komentar

Tahun ini aku berencana menata lagi blogku yang telah lama dipenuhi sarang laba-laba. Salah satunya adalah dengan mengikuti Indonesian Romance Reading Challenge (IRRC) 2017.

Sebagai orang yang sangat menyukai novel romance apalagi dari penulis Indonesia, ajang ini bakal jadi tantangan seru pastinya, karena selain aku ditantang untuk membaca novelnya, aku juga berkesempatan untuk terus belajar mereview setiap novel yang kubaca. 

Host untuk IRRC 2017 ini adalah 2 blogger kesayanganku, Kak Kiky dan Kak Asri.

Tertarik buat nyoba? Simak rulesnya di bawah ini ya:

******RULES******

1. Indonesian Romance Reading Challenge ini berdurasi selama satu tahun, dimulai dari bulan Januari sampai 31 Desember 2017. 

2. Peserta wajib memasang button IRRC 2017 di sidebar blog kalian dan memberikan tautan balik ke link postingan Kak Kiky di sini atau yang ada di blog Kak Asri di sini.

3. Disarankan membuat master post dan menautbalikkan ke link post Kak Kiky atau Kak Asri. Dan pada akhir tantangan, dipersilahkan membuat wrap-up post sebagai rekap hasil bacaan selama setahun ini. Jika tidak membuat masterpost, mohon setelah mendaftarkan link blog kalian dan juga alamat email di google form, sebutkan level yang akan kalian ambil di kolom komentar postingan Kak Kiky atau Kak Asri. 

4. Bagi yang tidak punya blog, bisa membuat shelf di Goodreads dengan nama shelf "IRRC 2017" dan silakan daftarkan linknya di  google form dan sebutkan level yang akan kamu ambil di kolom komentar postingan Kak Kiky atau Kak Asri.

5. Syarat buku bacaan yang dapat diikutkan dalam IRRC 2017  ini adalah:

- Buku yang dibaca adalah buku fiksi bergenre romance, boleh berupa novel, antologi, kumpulan cerpen, novella, dan sejenisnya; bukan komik dan buku nonfiksi

- Buku yang dibaca harus buku karya pengarang Indonesia, bukan buku terjemahan karya pengarang luar negeri. 

- Buku yang dibaca boleh terbitan dari tahun kapan pun, penerbit mana pun, asal masih memiliki nuansa romance di dalamnya.

- Buku yang dibaca minimal 150 halaman.

6. Diperbolehkan re-read atau membaca ulang. 

7. Diharuskan menyelesaikan bacaan dan membuat review. Review dapat ditulis di blog (tidak harus blog buku, tapi masih merupakan blog aktif), notes Facebook, atau review Goodreads. Jika sudah membuat review boleh juga loh dishare di akun twittermu dan mention @RizkyMirgawati dan @princessashr sertakan hastag #IRRC2017

8. Buku-buku yang dibaca boleh digabung dengan reading challenges lain yang teman-teman ikuti. 

9. Teman-teman dapat memilih level challenge IRRC 2017 berikut ini : 

Fling : membaca 1 - 10 buku 

First Date : membaca 11 - 25 buku

Going Steady : membaca 26 - 40 buku

Engaged : membaca 41 – 50 buku

Married : membaca lebih dari 50 buku

Naik level diperbolehkan. Mohon untuk memberitahukan lewat kolom komentar postingan Kak Kiky atau Kak Asri jika teman-teman berencana naik level.

10. Pendaftaran dibuka mulai 6 Januari 2017 sampai 30 November 2017 

11. Update reading progress akan dibuka di bulan April dan September 2017. Akan diadakan giveaway untuk peserta yang mengupdate progressnya saat link update dibuka.

************

Giveaway Indonesian Romance Reading Challenge 2017

1. Di akhir acara, akan dipilih 2 (DUA) orang yang menyelesaikan tantangan, yaitu peserta yang berhasil mencapai level MARRIED dan dengan jumlah buku bacaan terbanyak.

2. Hadiah yang disiapkan adalah voucher buku sebesar Rp250.000 (untuk pemenang pertama) dan Rp 150.000 (untuk pemenang kedua). Artinya, hadiah hanya berlaku bagi peserta yang memiliki alamat pengiriman di Indonesia saja.

Masih mungkin ada penambahan hadiah. Dipersilahkan juga kalau kalian ingin menjadi donatur.

Jika ada masih yang kurang dimengerti dan ingin ditanyakan, silahkan layangkan pertanyaan ke twitter @RizkyMirgawati atau @princessashr


Silakan mendaftarkan link blog atau shelf Goodreadsnya yang kamu miliki ya!!!!

Ditunggu sekali partisipasimu dan mari tebar kebahagiaan lewat buku.
Read More >>>
 

My Booklicious Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea