Senin, 11 Desember 2017

[REVIEW] Extended Goodbye - Clara Canceriana

Diposting oleh My Booklicious di 12.14 0 komentar

Judul: Extended Goodbye
Penulis: Clara Canceriana
Penyunting: Hutami Suryaningtyas & Dila Maretihaqsari
Desain Sampul: Dilidita
Pemeriksa Aksara: Achmad Muchtar
Penerbit: Bentang Belia
Tahun Terbit: 2017
Tebal Buku: viii + 344 halaman
ISBN: 978-602-430-154-5

BLURB

Samuel nggak akan bisa melupakan Mikaila Angelique Setiawan.
Kakak senior yang sok berani, tapi takut hantu. Pecinta Sailor Moon yang terkenal galak seantero sekolah. Setiap ocehan gadis itu kerap kali bikin Samuel sakit kepala.

Begitu juga Mika.
Dia nggak akan lupa betapa menyebalkannya Samuel Christian Bailey. Hanya karena berparas blasteran, ia mendadak dielu-elukan perempuan satu sekolah. Sikap dingin dan cuek Samuel seringkali membuat Mika keki. Mika heran, kok, ada sih manusia kayak Samuel?

Rasanya lelah melihat dua orang itu terus berseteru. Sepertinya mereka butuh disadarkan, bahwa di balik peperangan yang tiada akhir itu, ada rasa sayang yang menyelinap di hati keduanya.

"Hati-hati jika terlalu benci, bisa jadi cinta tertutup gengsi."

***

"Kadang ada sesuatu yang terlalu membuatmu terluka, lalu kamu jadi enggan untuk share itu." (hal. 7)

Sejak lahir, Sam tinggal di Middleburgh. Tumbuh bahagia dengan rutinitas khas: bisbol dan berkemah. Namun, saat saat usia 11, keluarganya pindah ke Jakarta. Sam kemudian masuk SMP Andreas. 

Program 'Titip Salam' yang dibawakan Mika saat menjadi penyiar radio SMP Andreas membawa Sam pada perkenalan dengan gadis itu. Sam mengenal Mika sebagai gadis berisik, dan Mika menganggap Sam sebagai laki-laki sombong.

"No one could ever say goodbye to the one they love the most." (hal. 43)

Karena kejadian semasa SMP itu, keduanya jadi sering berseteru dan berbalas kekesalan satu sama lain. Namun, rasa bersalah kadang ada. Saat mendapati lawannya 'tak berdaya', misalnya. Karena mata mereka tak bisa berbohong.

Ada luka di mata Mika saat mendapati recorder-nya menghilang. Juga ada rindu dan kehilangan di mata Sam saat menatap area perkemahan saat mereka berwisata ke curug.

"... ada beberapa hal yang ternyata memang perlu berada pada porsi 'cukup' untuk bisa memaknai sebuah kebahagiaan seutuhnya." (hal. 210)

Keduanya sama-sama punya luka, dan menjadi saksi saat lawan terpuruk bukan hal menyenangkan.

Sam sedang bersama Mika saat Daniel--kekasih Mika--menggandeng gadis lain. Mika pun menjadi saksi saat perdebatan dalam keluarga Sam terjadi. Rasa khawatir menyusup di hati mereka tanpa disadari.

Kalau sudah begini, apa mereka akan terus-menerus berada di sisi yang berseberangan?

***

"Cinta dengan berbesar hati adalah ketika kamu melepaskan orang itu tanpa pernah berhenti mencintainya." (hal. 272)

Novel ini tidak hanya menyuguhkan kehidupan sekolah, tapi juga kehidupan keluarga. Aku suka cara penulis membuat perseteruan Sam-Mika dan masalah keluarga Sam jadi bahan utama yang beririsan, tidak berdiri sendiri. Ceritanya jadi tidak membingungkan.

Dengan pengambilan sudut pandang dari sisi penulis tapi dengan titik fokus bergantian antara Sam dan Mika, porsi mereka jadi pas dengan perannya. Alurnya juga dibuat maju-mundur dengan cantik lewat sisipan kisah Naomi dan Peter. Membuat pembaca tambah penasaran.

Penokohannya juga kuat, tapi tidak berlebihan. Lalu, poin lainnya yang aku suka adalah gaya berceritanya. Tenang tapi tegas, dengan kalimat-kalimat yang pas dan tidak boros. Temponya yang tidak terburu-buru membuat cerita ini seperti gerimis. Lembut, berlanjut, dan tetap menciptakan basah. Nuansa sendunya sangat kental.

Pokoknya, novel ini jadi salah satu bacaan berlabel 'belia' yang tetap cocok dibaca orang dewasa, bahkan oleh orang tua sekali pun. Banyak pesan yang bisa diambil. Two thumbs up deh. 👍👍

"Begitulah hidup, Sam. Harus ada hati yang pecah untuk menambal hati yang lain hingga menjadi utuh." (hal. 276)

Jangan lupa buat jadiin Sam-Mika sebagai koleksi, ya. 😉😉



Read More >>>
 

My Booklicious Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea