Kamis, 27 April 2017

[REVIEW + GIVEAWAY] The Lost Bride - Ghyna Amanda

Diposting oleh My Booklicious di 10.31 0 komentar

Judul: The Lost Bride
Penulis: Ghyna Amanda
Penyunting: Adeliany Azfar
Penata letak: Melz
Desain sampul: Nisa
Penerbit: Moka Media
Tahun terbit: 2017
ISBN: 978-602-74863-7-9

BLURB


Tanpa sengaja Tristan menabrak seseorang perempuan yang mengenakan pakaian pengantin saat berkendara. Dia tak sadarkan diri hingga mau tak mau Tristan harus membawanya ke rumah. Saat sadar, pengantin perempuan itu mengaku tidak mengingat siapa dan dari mana asalnya. Amnesia, itu hal pertama yang disimpulkan oleh Tristan. Akhirnya, Tristan menyebut perempuan tersebut dengan nama Tiara, sesuai dengan hiasan Tiara yang digunakannya. Bersama dengan Yulenka, anak tetangga yang sering main ke rumahnya, Tristan kemudian mencari tahu siapa perempuan itu melalui jaringan informasi yang ia miliki.

Yang tidak Tristan ketahui, sebenarnya Tiara sudah merencanakan seauatu jauh sebelum mereka bertemu. Walau justru semua itulah yang perlahan membangun perasaan di antara mereka.


***

"Waktu kamu menangis dan ketakutan, kamu nggak bisa bohong." (hal. 262)

Kepulangan Tristan setelah merayakan ulang tahun menjadi awal dari perubahan dalam hidupnya.

Awalnya, ia menganggap seperangkat drone impian sebagai hadiah terbaik untuknya malam itu. Hingga kemudian, ia melihat sesosok perempuan bergaun putih melintas di depan mobilnya dan tidak sengaja ia tabrak. Akhirnya, ia membawa perempuan yang telanjur pingsan itu ke rumahnya.

Setelah perempuan itu bangun, Tristan menyadari satu hal: perempuan cantik itu kehilangan ingatannya. Karena tak tahu harus memanggil apa, Tristan kemudian memberinya nama Tiara, sesuai dengan tiara yang terpasang di rambutnya.

Tristan tidak berbakat mengurus perempuan, apalagi yang tidak mengingat berbagai hal seperti Tiara. Tristan akhirnya meminta bantuan Yulenka, tetangganya yang masih berusia 9 tahun. Namun, ia tetap tidak masuk kerja karena harus mengawasi dan menemani Tiara.

Setelah sehari bolos kerja, Tristan akhirnya kembali ke kantor, berniat sekalian untuk minta izin cuti. Dia kemudian berpesan banyak hal pada Tiara, tentang yang harus dan yang tidak boleh dilakukan. Dia juga meminta Yulenka agar ke rumahnya sepulang sekolah, menemani Tiara. Namun, kemunculan Yulenka yang tiba-tiba ternyata tidak dapat diantisipasi oleh Tiara. Yulenka akhirnya mengetahui kebohongannya.

Selain itu, Sarah, rekan kerja Tristan, tiba-tiba datang ke rumah dan akhirnya mengetahui kehadiran Tiara. Sarah kemudian mengusulkan rencana pada Tristan tentang cara mencari tahu dari mana Tiara berasal. Tiara mengetahui usulan Sarah itu. Tiara yang merasa rencananya belum berhasil jadi kebingungan. Belum lagi, perasaannya terhadap Tristan telah berubah di luar rencana itu.

Apa yang akan dilakukan Tiara untuk menghindari rencana Sarah dan Tristan? Jika Yulenka bahkan tutup mulut, akankah identitas Tiara yang sebenarnya tetap terbongkar?


***

Novel The Lost Bride ini adalah karya pertama Kak Ghyna Amanda yang kubaca. Dan sejauh ini, gaya berceritanya cukup membuatku nyaman. Penyampaiannya yang sederhana dan tidak berbelit-belit membuat pembaca merasa ringan dan tidak membutuhkan banyak waktu.

Aku juga suka ide cerita di novel ini. Pura-pura hilang ingatan demi satu rencana tersembunyi. Namun, aku juga merasa konfilknya kurang dalam. Percakapan Tiara dengan orang lain yang terlibat rencananya hanya dibahas sepintas. Kisah masa lalu Tiara pun ditumpahkan di akhir. Padahal kalau dipecah-pecah dan disisipkan dalam beberapa bagian, mungkin pembaca bisa sambil menebak-nebak. Selain itu konflik keluarga Tristan terasa tanggung. Masalah awalnya hanya dijelaskan sedikit dan tahu-tahu sudah baikan. Jujur, di bagian itu aku sempat kaget. Tapi mungkin memang sengaja ditulis demikian agar fokus pembaca tidak terbagi.

Selain itu, yang menurutku menarik dari novel ini adalah jangka waktu ceritanya yang cukup singkat. Jika di beberapa novel lain dari plot ke plot bisa berjarak beberapa hari, bahkan beberapa minggu, namun cerita di sini, dari awal Tristan bertemu Tiara sampai ending cerita hanya menghabiskan waktu beberapa hari saja. Jadi, bisa dibilang bahwa jalan cerita dan pergantian emosi di dalamnya cukup cepat.

Cerita di novel ini memiliki alur maju, dan diceritakan dengan sudut pandang ornag ketiga kecuali epilog. Sebenarnya, ini juga yang agak membuatku heran. Bagian prolog, ditulis seperti bagian-bagian lain dengan sudut pandang orang ketiga. Namun, di bagian epilog malah menggunakan sudut pandang orang pertama dengan Tiara sebagai pencerita. Buatku, akan lebih sreg kalau bagian prolog juga menggunakan sudut pandang orang pertama dari Tristan.

Karakter tokoh-tokohnya cukup menarik. Tristan, pemuda berusia 27 tahun yang cukup menggemaskan. Dia benar-benar polos dan sangat awam urusan perempuan. Tiara versi asli cukup galak, tapi perannya sebagai orang yang hilang ingatan juga cukup hidup. Tiara sebenarnya juga memiliki sisi menyedihkan, namun penggambarannya terasa kurang menyentuh untukku. Malah aku lebih suka karakter Yulenka. Dia gadis 9 tahun yang pintar, penurut, baik hati, dan mampu bersikap dewasa. 

Secara keseluruhan, novel ini mengajarkan kita untuk selalu menghindari jalan pintas yang menyesatkan, karena tidak semua jalan pintas bisa mengantarkan kita pada apa yang dituju. Jika kurang beruntung, kita malah akan tersesat dan sulit untuk pulang.

Nah, buat yang lagi pengin bacaan ringan yang menggemaskan, novel ini bisa jadi pilihan kalian. 



~~~~~~~~~~ GIVEAWAY TIME ~~~~~~~~~~




Sekarang, saatnya ngumumin giveaway. Yeaayyyy...

Aku punya 1 novel The Lost Bride gratis buat kalian yang beruntung. Syaratnya gampang, kok. Simak berikut ini:

1. Peserta harus memiliki alamat pengiriman di Indonesia.

2. Follow intagram @my.booklicious, @moka_media, dan @amndbrnz

3. Repost foto postingan #GATheLostBride yang ada di akun IG @my.booklicious dan tag @my.booklicious (klik di sini). Di bagian caption, mention 2 teman kalian buat ikutan, serta jawab pertanyaan berikut.

"Kalau kamu bekerja satu tim dengan Tristan untuk sebuah acara talkshow dan diminta mengusulkan tema , tema apa dan siapa narasumber yang akan kamu ajukan? Jelaskan juga alasannya, ya!"

4. Sertakan juga hashtag #ObrolinBukuTheLostBride #GATheLostBride di caption repost kalian.

5. Setelah repost, tulis nama dan domisili kalian di kolom komentar postingan giveaway tersebut. 


# Giveaway berlangsung mulai hari ini sampai tanggal 30 April 2017 Pukul 23.59 WIB.

# Pemenang diumumkan maksimal 3 hari setelah periode giveaway berakhir.


Selamat mencoba!!!!!


~~~~~~~~~~~ WINNER ANNOUNCEMENT~~~~~~~~~~~


Sebelumnya, terima kasih untuk pihak sponsor, Penerbit Moka Media, Kak Ghyna Amanda, juga untuk Kak Asri dan Kak Kiky yang telah mengajak dan memilihku untuk menjadi salah satu host pada IG-booktour OBGA kali ini. Semoga kerja sama ini terus berlanjut hingga waktu yang akan datang.

Sekarang, saatnya aku mengumumkan pemenang #GATheLostBride di akun instagramku. 

The winner is ...

Nama: Rizky Anggraini
IG: @bookaa.fever


Selamat, ya!!!
Buat yang belum beruntung, gak perlu sedih. Kalian bisa ikutan #GATheLostBride lagi di akun Kak Asri dan Kak Kiky. Semoga gak kapok ikutan GA di sini, dan semoga bisa ketemu di GA-GA yang lain, ya.




Read More >>>

Senin, 24 April 2017

[REVIEW] Little Bit of Muffin - Aiu Ahra

Diposting oleh My Booklicious di 11.43 0 komentar



Judul: Little Bit of Muffin
Penulis: Aiu Ahra
Penyunting: Ikhdah Henny
Perancang sampul: Nocturvis
Pemeriksa aksara: Septi Ws & Kiki Riskita
Penata aksara: Nuruzzaman
Penerbit: Bentang Pustaka
Tahun Terbit: 2016
ISBN: 978-602-291-122-7

BLURB

Sugar Bakery, harum kue yang baru matang, pekatnya cokelat, gurihnya krim keju, semua mengingatkan Kesha akan Evan, partner chef yang ia cintai. Pria yang kini pergi jauh, mewujudkan mimpinya studi ke luar negeri. Pria yang bahkan tidak sempat mendengarkan isi hati Kesha yang tersembunyi. Pria yang kemudian membuat Kesha mengambil keputusan, meninggalkan dunia pastry. Mau Kesha hanya satu, melupakan segala tentang Evan di dapur Sugar Bakery.

Namun, keadaan gawat di Sugar Bakery membuat Kesha terpaksa menarik keputusannya. Ia kembali ke Sugar Bakery dengan seabrek tantangan baru, menyelamatkan bisnis keluarga yang telah dirintis mendiang ayahnya itu. Sekali lagi, Kesha menjejakkan kaki di dapur dengan semua kenangan Evan yang tertinggal. Berbaur kembali dengan resep-resep kue, staf dapur, dan Gathan, partner chef-nya yang baru.

Tak mudah bagi Kesha menguasai dapur, sementara hatinya masih kalut. Terlebih lagi, Gathan bukanlah sosok yang menyenangkan. Kehadiran pria itu sering kali membuatnya jengkel karena sifat dinginnya. Namun, muffin yang dipanggang pria itu kemudian menghadirkan rasa hangat di hatinya. Mungkinkah cinta dapat terlahir kembali? Lewat gigitan kecil pada muffin yang ia nikmati bersama pria yang juga memendam masa lalu itu?  
 

***

"Muffin itu sederhana, apa adanya. Nggak perlu menghiasnya sedemikian rupa, rasanya udah enak. Yah, kayak kamu ini. Nggak perlu didandani, tapi tetep enak dilihat." (hal. 22)

Kesha sangat menyukai dunia pastry, seperti mendiang ayahnya. Dengan kemampuan yang diwarisinya dari sang ayah, Kesha ikut membantu di Sugar Bakery, ditemani partner chef-nya, Evan. Kepribadian Evan yang hangat dan menyenangkan membuat Kesha memiliki perasaan lebih dari sekadar rekan kerja. Sayangnya ia tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkannya, bahkan sampai hari kepergian Evan ke Italia. Tanpa Evan, Kesha kehilangan semangatnya. Ia kemudian memutuskan untuk tidak kembali ke Sugar Bakery.

Keadaan Sugar Bakery yang mengkhawatirkan sejak ditinggal Evan membuat mama Kesha merekrut Gathan sebagai chef baru, menggantikan Evan. Kehadiran Gathan membawa angin segar bagi Sugar Bakery, hingga mereka menerima pesanan besar untuk sebuah acara. Kurangnya tenaga dapur membuat Kesha turut membantu, meski atas paksaan mamanya. Namun, bukan terbantu, ulah Kesha malah membuat semuanya kacau. Sang mama menuntut tanggung jawab Kesha, sebagai staf dapur sekaligus sebagai calon penerus Sugar Bakery.

Kesha akhirnya kembali ke dunia pastry, berkutat dengan berbagai adonan kue, dan bergabung dengan Gathan untuk memajukan Sugar Bakery. Sayangnya, emosi Kesha masih belum stabil. Ia sering kali tersinggung setiap Gathan menegurnya saat salah. Apalagi cara Gathan berbicara terkesan dingin dan sombong. Berdekatan dengan Gathan membuat tekanan darahnya selalu berada di titik tertinggi.

Di sisi lain, Kesha juga tahu bahwa Gathan masih terjebak dengan masa lalunya, meski belum paham secara detailnya. Kesha jadi merasa bahwa ia tidak sendirian. Dua orang yang masih menyimpan luka masa lalu itu akhirnya berusaha saling menyembuhkan satu sama lain. Kesha mulai menyemai harap, sayangnya hati Gathan masih dipenuhi keraguan. Belum lagi, sosok dari masa lalu mereka datang bergantian.

Apa yang akan mereka lakukan? Memperjuangkan harapan baru atau kembali pada masa lalu?

"Apa tujuan kamu jalin hubungan sama aku cuma karena mau ngelupain Lidya? Bukan untuk nyoba balas perasaanku?" (hal. 162)

***

Little Bit of Muffin menjadi seri YummyLit selanjutnya yang kubaca. Ide cerita novel ini sebenarnya cukup umum, tentang dua orang yang terluka oleh sosok di masa lalu kemudian berusaha saling menyembuhkan. Namun, dengan bumbu dunia kuliner dan pastry, ditambah pula sisipan berbagai resep muffin, novel Little Bit of Muffin ini jadi lebih menarik.

Konfliknya cukup naik turun. Apalagi di bagian awal, sosok Gathan begitu tertutup sehingga usaha Kesha untuk mendekat cukup mengalami ganjalan. Sebenarnya, ada beberapa bagian yang cukup tertebak, misalnya kemunculan sosok dari masa lalu yang membuat hubungan keduanya kembali dingin dan renggang. Namun, berbagai analogi tentang muffin serta kisah seputar mama Kesha dan Sugar Bakery jadi pelengkap yang mampu menambah variasi.

Cerita Kesha dan Gathan ini dijabarkan dengan alur maju, dengan selipan beberapa bagian masa lalu, baik dalam bentuk narasi maupun percakapan. Diceritakan dengan sudut pandang orang ketiga, membuat penulis jadi lebih leluasa menjelaskan berbagai hal tanpa kecenderungan memihak salah satu tokoh yang ada.

Kalau diminta memilih tokoh favorit, jawabanku adalah Evan. Dia sosok yang hangat, perhatian, pengertian, dan juga tegas dalam mengambil keputusan. Sedangkan Kesha, meskipun dia tokoh utama, tapi aku dibuat gemas dengan sikapnya yang cukup emosional. Tapi keteguhannya sangat kuacungi jempol, apalagi kalau sudah berhadapan dengan Laura.

Selanjutnya, ada Gathan. Well, tokoh yang dingin biasanya lebih menantang untuk ditaklukkan, tapi untuk kasus di sini, rasanya sikap Gathan cukup menguji kesabaran Kesha. Kan jadi kasian!! 😑😑 Dan terakhir, tokoh paling nyebelin dan 'malesin' di novel ini, Laura. Dan bagian paling nyebelin menurutku adalah saat persahabatan bertahun-tahunnya dengan Gathan dibanding-banding dengan Kesha-Gathan yang belum kenal terlalu lama. Kan ngeselin. Mentang-mentang udah lama kenal, bisa seenaknya gitu? 😡😡
.
Pokoknya kalau nyeritain Laura cuma bikin darah tinggi. Yang penting, jangan jadi kayak dia, yang datang kalau pas butuh aja. Kalau ada yang seperti itu, jauhin-tinggalin sekalian. Bukan maksud jelek, tapi mereka yang begitu juga perlu mendapat pelajaran berharga biar gak terus semena-mena. Dan yang terakhir, jangan terpaku pada masa lalu. Ia tak akan hilang, akan selalu ada, tapi bukan berarti kita harus terjebak di sana. Saatnya mencoba berdamai dan mulai langkah baru.

Seperti tagline-nya, 'bersamamu, merajut lupa, menyembuhkan luka'. Selamat melupakan dan selamat melanjutkan hidup.





Read More >>>

Kamis, 13 April 2017

[MyB Berbagi] Tentang Belanja Buku Online

Diposting oleh My Booklicious di 16.01 0 komentar

Hai.. Hai... Hai...

Kedatangan MyB kali ini bukan buat berbagi review atau info event tentang buku, ya. Kali ini MyB mau share tentang belanja buku di TBO alias Toko Buku Online.

Buat kalian para pecinta buku, bersyukurlah karena sekarang ini sudah banyak toko buku bertebaran. Toko buku besar, cabangnya udah banyak. Kota besar mendirikan mal baru, di dalamnya ada toko buku. Sekarang toko buku ada di mana-mana. Nah, tapi masalahnya, gak semua pecinta buku itu tinggal di pusat kota yang banyak toko bukunya. Gak semua juga punya waktu luang untuk pergi ke toko buku. Maka dari itu, kehadiran toko buku online sangatlah membantu.

Toko buku online pun bukan Cuma satu-dua. Sekarang udah buaaanyyyyak. Ada yang punya situs web sendiri, lengkap dengan akun media sosialnya. Ada juga yang hanya share di media sosial aja, seperti IG atau OA Line. Dari sekian banyak itu, tinggal kita yang teliti, TBO-nya terpercaya atau tidak. Gunanya apa? Untuk menghindari penipuan, sekaligus menghindari buku bajakan, kw, atau apa pun bahasa lainnya.

***

Nah, jadi gimana nih buat yang jauh atau terlalu sibuk buat ke toko buku? Tertarik buat belanja buku secara online? Kalau iya, aku punya saran berdasarkan pengalaman sendiri setelah sering beli buku di berbagai TBO. Sarannya apa aja? Simak di bawah ini

1. PASTIKAN MEMBELI DI TBO YANG HANYA MENJUAL BUKU ORI 

Ini adalah bagian terpenting di antara yang penting. Kalau kamu merasa pecinta buku, hindari buku bajakan, ya, semurah apa pun itu.

Gimana caranya agar kita tahu TBO itu jual buku ori atau bukan? 

Nah ini memang perlu sedikit kepo.
Kepoin situs web-nya (kalau ada), kepoin socmed-nya, kepoin juga teman-teman kamu yang suka baca buku. Jadikan itu sebagai referensi. Kalau perlu, kepoin juga akun socmed penerbit buku yang kalian incar. Kenapa? Karena biasanya kalau ada buku yang akan terbit dan ada open PO, penerbit akan bekerja sama dengan TBO tertentu untuk PO-nya. Kalau udah kerjasama gitu, biasanya TBO itu udah punya nama. Berarti TBO-nya bisa di-keep dong. Terus cari referensi, jangan berhenti di satu TBO aja.

Gimana kalau di TBO-nya ternyata harganya lebih murah karena diskon? Itu bukunya ori atau bukan?

Ini juga harus diteliti.
Kalian jangan kaget kalau buku di TBO ternyata harganya bisa diskon 15%, 20%, atau bahkan 30%. Justru itu juga salah satu hal yang menarik dari TBO. Jadi kita bisa beli buku dengan harga di bawah toko buku biasa. Kebanyakan TBO memang seperti itu. Kok bisa? Itu memang sudah kebijakan masing-masing TBO. Beberapa TBO yang sudah menjalin kerjasama dengan penerbit pasti memiliki kesepakatan tersendiri, termasuk tentang harga buku dan laba dari penjualan. Jadi, jangan meng-judge semua TBO yang harga bukunya diskon itu jual buku bajakan.

Tapi meskipun begitu, jangan mudah tertipu juga. Mentang-mentang dibilang diskon di TBO itu normal, eh main comot sembarangan. “Ah, di sini murah banget. Beli di sini aja.” Gimana kalau ternyata itu jual buku kw, hayo? Makanya jangan malu buat tanya-tanya. Perbanyak teman yang punya hobi sama. Jadi kalian bisa tanya-tanya ‘kamu pernah belanja di TBO X?’. Kalau dia belum, tanya aja dia biasanya beli di mana. Jangan cuma tanya ke satu orang aja. Karena semakin banyak tanya, semakin banyak referensi. 

2. BERSABARLAH

Ini saran yang penting banget.
Belanja di TBO bukan seperti manggil jin lampu ajaib yang tinggal gosok langsung muncul. Belanja di TBO juga ada tahapannya.

Untuk TBO yang memiliki situs web sendiri, biasanya ada form register untuk membuat akun. Adanya akun itu untuk mempermudah. Di sana biasanya ada nama lengkap, no. HP, dan alamat. Jadi, kalau mau belanja di sana berkali-kali, kalian gak usah isi biodata ulang, karena datanya udah ada di akun.

Kalau udah siap order, kalian bisa ikuti prosedurnya. Kalau di situs web, kalian bisa search judul buku. Nanti ada detailnya, sekaligus ada pilihan “masukkan ke keranjang” atau sebagainya. Kalian bisa gunakan itu. Atau kalau TBO-nya tanpa situs web, dan ordernya lewat OA Line, WA, atau BBM, kalian tinggal ikuti petunjuk order yang ada. Kalau belum ada petunjuknya ordernya, jangan segan buat tanya. 

Kalau takut barangnya lagi kosong, kalian bisa cek-cek dulu atau tanya-tanya dulu. jangan sampai kalian protes pas udah order. Cek dulu, pastikan dulu, baru order. Kalau di situs web, biasanya akan ada tulisan “stok habis” atau “stok tidak tersedia”. Kalau lewat socmed, kalian bisa tanya ke adminnya. Jangan lupa, tanyakan dengan sopan. Admin socmed juga manusia yang punya hati. Kalau kalian nanya sopan, akan dibalas sopan. Kalau kalian nanyanya kasar, jangan heran kalau dibalas lebih kasar atau bahkan gak dibalas. 

Kalau udah tahap order, tahu total tagihan pemabayaran + ongkos kirimnya, jangan lupa bayar, ya. Beberapa TBO punya kebijakan sendiri masalah pembayaran. Misalnya: pembayaran paling lambat 2x24 jam setelah order diterima pihak TBO. Kalau terlambat, order dianggap hangus atau batal. Tapi itu tidak berlaku untuk semua TBO. Sekali lagi, tergantung kebijakan masing-masing TBO.
 
Nah, kalau tagihan sudah dibayar, jangan lupa konfirmasi pembayaran. Jangan marah-marah kalau orderanmu belum diproses gara-gara gak kasih konfirmasi pembayaran. Kenapa? Karena kalau kamu gak konfirmasi, ya TBO gak tahu kalau kamu udah bayar. Pantas aja kalau orderannya belum diproses. Jadi ingat baik-baik, konfirmasi pembayaran. Bahkan kalau diminta, sertakan juga bukti pembayarannya. 

Kalau kalian sudah konfirmasi pembayaran, tinggal tunggu resi pengiriman. Ingat, ya. TUNGGU. Ini bagian yang cukup penting, karena masih banyak orang yang suka gak sabaran dan main minta resi sembarangan. 
 
Perlu diperhatikan, kebanyakan TBO mengambil produk dari gudang penerbit, gudang penyuplai, atau distributor. Jadi, jangan buru-buru minta resi. Apalagi baru pagi bayar, sorenya udah minta resi. Atau minta resi di H+1 atau H+2 dari konfimasi pembayaran. 

Kenapa jangan buru-buru minta resi? Karena untuk sampai di pihak TBO pun, masih butuh proses. Barangnya harus dikirim dulu dari penyuplai atau penerbitnya ke pihak TBO. Barulah dari TBO dikirim ke kalian sebagai pembeli. Mending kalau bukunya satu. Lha, kalau bukunya banyak, beda penerbit dan beda penyuplai pula. Belum tentu dari semua penyupai dikirim pada hari yang sama. Jadi sampai di tangan TBO juga bisa di hari yang berbeda. TBO gak bisa langsung kirim kalau pesanannya belum datang semua. Makanya, kuncinya adalah sabar.

Misalnya, nih, kalian beli 4 buku.
2 buku dari penerbit A, penyuplainya ada di Jakarta.
1 buku dari penerbit B, penyuplainya ada di Jakarta.
1 buku dari penerbit C, langsung dikirim dari gudang penerbit di Jogja.
Pihak TBO udah order ke masing-masing penyuplai.
2 buku dari penerbit A, dikirim H+2 setelah pembayaran dan sampai sehari kemudian (H+3).
1 buku dari penerbit B, dikirim H+3 setelah pembayaran dan sampai sehari kemudian (H+4).
1 buku dari penerbit C, dikirim H+3 setelah pembayaran dan sampai 3 hari kemudian (H+6).
Semua buku baru berkumpul di pihak TBO pada H+6 setelah pembayaran. Ditambah proses pack oleh TBO untuk menggabungkan semua buku pesanan, misal H+7. Diserahkan ke jasa antar pada H+7 dan harus diproses dulu. Pada H+8 atau H+9 barulah ada resi yang masuk ke TBO.

Kalau TBO aja baru nerima resi H+8 setelah pembayaran, terus kalian minta H+1, gitu? Ya pantas kalau kalian gak dapat apa-apa.
 
Itu masih hitungan normal, lho. Belum lagi kalau ada kendala, misalnya stok penyuplai sedang kosong, nanti bisa lebih lama lagi. Tapi bisa juga ada yang lebih cepat dari biasanya. Misalnya semua item yang kita beli ada tandanya “ready stock” atau “dikirim dalam 24 jam” atau semacamnya. 
 
Sebenarnya perhitungan itu hasil kira-kira aja. Cuma untuk contoh, karena aku juga kurang tahu tentang prosedur asli antara TBO dan penyuplainya. Tapi berdasarkan pengalaman, memang rata-rata butuh waktu sekitar 1 minggu untuk sampai di proses pengiriman ke kita sebagai pemesan. Atau bisa juga lebih cepat, misalnya 3-5 hari udah dapat resi. Makanya, dapat resinya juga sekitar itu. Kalau lebih dari seminggu, baru deh ditanyain ke TBO-nya. Siapa tahu ada barang yang belum sampai ke pihak TBO. Tapi tanya lho, bukan nagih. Jangan sampai nanya pesanan udah dikirim atau belum tapi cara nanyanya kayak preman lagi malak. Bisa-bisa nanti bukannya pelanggan yang nge-blacklist TBO, malah kalian yang di-blacklist TBO.

Sekali lagi, bersabarlah.

*** 

Udah panjang, ya, tulisannya. Jadi segitu aja, ya. Intinya, mekanisme belanja buku di beberapa TBO itu hampir sama. Mulai dari A, lalu ke B, ke C, dst. Kalau prosesnya udah benar, tinggal kita yang sabar nunggunya.

Terus kalau kalian bilang, “wah, ternyata lama ya. Mending belanja langsung ke mal sekalian jalan-jalan.” Ya, udah. Itu pilihan masing-masing. Sekali lagi, kehadiran TBO adalah alternatif. Mau belanja di toko buku yang online atau offline, terserah. Asalkan bukan buku bajakan

Semoga tulisan ini memberikan pencerahan, ya.

Sampai jumpa di MyB Berbagi selanjutnya.




Read More >>>
 

My Booklicious Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea