Selasa, 03 Juli 2018

[REVIEW] Another Heart - Mala Shantii

Diposting oleh My Booklicious di 06.35

Judul: Another Heart
Penulis: Mala Shantii
Editor: M.L Anindya Larasati
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tahun Terbit: 2018
ISBN: 978-602-04-5517-4

BLURB

Elle tak mau membiarkan hatinya terbuka pada laki-laki mana pun. Dia tahu cinta hanyalah omong kosong yang membuat perempuan menjadi lemah. Maka Elle tak ambil pusing saat menjalin hubungan yang rumit dengan Raffi. Buatnya, cinta hanya untuk sementara. Untuknya, hidup sepahit kopi hitam tanpa gula.

Raffi tak habis pikir mengapa Elle begitu keras hati. Dia telah menunggu Elle sekian lama dan belum juga melihat titik terang. Raffi pun bingung: apakah Elle memang pantas untuk dikejar dan dipertahankan?

Kehadiran sosok lain yang membuat masa lalu Elle terasa pahit, membuat hati Elle semakin membatu.

Akankah Elle bertahan dengan hatinya, atau membiarkannya mendapat hati yang baru?

***

"Patah hati memang tak selalu tentang ditinggalkan." (hal. 15)

Gracelle Ariadna atau Elle adalah seorang lulusan sekolah kuliner di Sydney yang melanjutkan karier sebagai pastry chef hingga kemudian dia ditawari untuk menjadi bintang iklan. Dari sanalah profesi Elle bergeser menjadi selebritas yang cukup dikenal.

Elle sangat keras kepala dan hatinya tidak mudah luluh. Luka masa lalu telah membuatnya jadi seperti itu. Maka, meski kisah masa remaja membuat Elle dekat dengan Raffi dan lelaki itu terang-terangan mengakui perasaannya pada Elle, Elle tetap bersikap tak mau tahu. Kedekatan mereka tak berstatus. Baginya, perasaan Raffi adalah urusan lelaki itu sendiri, bukan urusannya.

Mungkin hubungan tanpa status antara keduanya akan baik-baik saja, andai Raffi belum memiliki pasangan. Masalahnya, Raffi akan segera bertunangan dengan Naura, meski ia tidak ingin. Sedangkan Naura, dia bukan orang sembarangan. Perempuan itu bisa melakukan apa pun untuk memenuhi keinginannya.

Di sisi lain, Elle juga mendapat pernyataan cinta dari orang lain, sedangkan hubungannya dengan Raffi malah memburuk. Keadaan semakin tidak terkendali saat sesuatu terjadi pada Elle.

Saat jalan untuk menyembuhkan hati terbuka, apa Elle akan mempertahankan sikap keras kepalanya dengan risiko akan kehilangan sosok yang paling berarti?

"Kamulah yang bisa menyembuhkan dirimu sendiri." (hal. 149)

***

"Beberapa orang memang butuh proses yang lebih panjang daripada orang lain." (hal. 278)

Kisah bertema luka lama seperti ini memang sangat umum. Namun, aku mengakui bahwa kisah Elle di sini mampu memberikan kesan berbeda.

Penokohan Elle ini cukup kuat. Dia yang keras kepala dan tak ingin terlihat lemah tergambar jelas dari dialog tiap adegannya. Selain itu, karakter Elle juga menjadi unik karena ada saat-saat di mana sifat percaya dirinya malah membuatnya menjadi seperti tokoh antagonis.

Namun, karakter yang mendalam bukan hanya milik Elle. Raffi pun demikian. Lelaki itu memiliki warak yang lebih penyabar, tapi tetap manusiawi saat sampai di titik jenuh. Lalu ada Naura dan Alma, duo mak lampir kalau menurutku mah. Alma mending sih. Nah, kalau Naura, ughh... kesan antagonisnya ngena banget.

Dari segi alur, cerita ini disampaikan dengan maju-mundur. Pembaca akan menemukan keping-keping flashback yang dapat membantu menggambarkan kisah Elle dari awal. Gaya bahasanya beragam, dengan kalimat-kalimat yang terkesan tenang tapi menghanyutkan. Makanya, enggak heran kalau bacanya juga butuh suasana yang tenang agar ceritanya lebih mudah diresapi.

Secara keseluruhan, baca ini sama memuaskannya dengan baca Unforgettable Chemistry. Tokoh perempuannya pun sama-sama bikin greget, sama-sama membekas di ingatan. Btw, novel ini ngajak sesenduan bareng, ya. Jadi, siap-siap baper aja.



 

My Booklicious Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea