Rabu, 12 Oktober 2016

[REVIEW] CallaSun - Yuli Pritania

Diposting oleh My Booklicious di 02.10

Judul Buku: CallaSun
Penulis: Yuli Pritania
Editor: Anin Patrajuangga
Desainer: Cynthia Yanetha
Penata Isi: Yusuf Pramono
Penerbit: Grasindo
Tahun Terbit: 2014
Tebal Buku: 242 halaman
ISBN: 978-602-251-619-4

BLURB

IAN
Ada seorang wanita. Kiera. Kepada siapa aku menghabiskan nyaris separuh hidupku untuk jatuh cinta. Lalu ada wanita ini, yang datang tiba-tiba, merangsek masuk, tanpa peringatan, mengguncang semuanya. Dan mendadak saja . . . rencana untuk mendapatkan wanita yang kucintai, tidak lagi menarik mata.

CALLA
Sepuluh tahun awal kehidupanku berlalu tanpa mengenalnya, lima tahun kemudian habis untuk mengaguminya, lalu delapan tahun memendam rasa suka. Dan saat kemudian aku benar-benar berdiri di hadapannya, apalagi yang bisa terjadi padaku selain jatuh cinta?
Tidak ada namanya bahagia saat melihat orang yang kaucintai bahagia. Itu hanya berlaku di dalam cerita. Aku harus mendapatkannya.


Dariku...

Aku tertarik pada novel ini setelah membaca blurb yang tertera pada bagian belakang cover-nya. Belum lagi ditambah judulnya yang unik. CallaSun, mengingatkanku pada salah satu candi di Yogyakarta, Candi Kalasan. Apa ada hubungannya antara Calla Sun dengan Candi Kalasan?

Calla, gadis kelahiran Indonesia yang belasan tahun menetap di Irlandia bersama orang tuanya dan pindah ke New York setelah orang tuanya meninggal, memutuskan untuk kembali ke negara asal ibunya, Indonesia. Kembalinya Calla semata-mata untuk mengejar calon masa depan yang diidamkannya. Ian sudah ditunangkan oleh ibunya dengan Calla, namun Ian menolak. Alasannya, karena ia telah mencintai wanita lain, Kiera. Di sisi lain, ada Rayhan, adik Ian, yang lebih tertarik pada Calla.

Rayhan menyukai Calla. Calla mencintai Ian. Ian mencintai Kiera. Sedangkan Kiera mencintai sosok lain yang membuat Ian harus mengalah. Calla tahu bahwa Ian mencintai Kiera, tapi Calla sudah bertekad penuh. Ia berjuang sungguh-sungguh untuk mendapatkan hati Ian. 

Calla digambarkan sebagai gadis cantik berambut merah gelap yang penuh energi. Tingkahnya selalu mampu membuat Ian geleng-geleng kepala karena kesal. Namun tingkahnya itulah yang membuat Ian secara tak sadar mengeluarkan emosinya. Ian yang terkenal bersikap datar, bisa jadi meledak-ledak saat menghadapi Calla.

"Bagaimana caranya cinta dijabarkan saat hanya dengan melihat kehadirannya saja kau sudah merasa sangat puas?" (Hal. 220)

Novel ini membuatku berdecak kagum pada sosok Calla. Perjuangannya begitu gigih, tak kenal lelah, meski tak jarang sikap Ian malah melukainya. Pada beberapa bagian yang menghadirkan tokoh Kiera, Calla dengan segala rasa percaya dirinya bisa berubah menjadi sosok yang lebih tenang, bersahabat, dan mampu mengendalikan emosinya. Tokoh Kiera juga diberi porsi dialog yang pas dan dimuculkan pada saat-saat penting bahkan saat mendekati ending, hingga sempat menimbulkan pertanyaan "apakah Calla akan berhasil mendapatkan Ian?". Tentunya itu cukup untuk menambah poin plus pada novel ini.

CallaSun adalah novel keenam Yuli Pritania, dan menjadi novel pertamanya yang kubaca. Melihat gaya menulisnya, tak heran jika ia sudah menerbitkan beberapa buku. Satu yang disayangkan adalah adanya beberapa bagian penting yang mungkin lebih nyaman dibuat dialog, namun penulis membuatnya dalam bentuk narasi. Beruntungnya bahasa yang digunakan mudah dicerna sehingga narasi tersebut bisa langsung dipahami pembaca.
 
"Mungkin saja... itulah yang dinamakan kebahagiaan. Yang hadir dalam sebentuk kesederhanaan." (Hal. 170)

Masih penasaran hubungan Calla Sun dengan Candi Kalasan? Atau penasaran siapa sosok yang dicintai Kiera? Atau penasaran ending-nya seperti apa?
Selamat mencari jawabannya.

 

My Booklicious Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea