Selasa, 21 Maret 2017

[BOOKTOUR & GIVEAWAY] Cerita Masa Lalu ft. "Troublemaker"

Diposting oleh My Booklicious di 13.07


Masa lalu adalah perihal berdamai, bukan melupakan.  

Aku menemukannya pada sebuah novel yang kubaca, beberapa tahun yang lalu. Meski tidak sama persis dengan yang tertulis di novel, tapi aku setuju pada kalimat itu.

Seseorang tidak bisa lepas dari masa lalunya, termasuk kita. Karena bagaimanapun, sosok kita yang sekarang adalah perwujudan kita di masa lalu, dengan atau tanpa perubahan di dalamnya. Apa pun yang terjadi di waktu lampau dan berbagai cerita menyertainya pasti menyisakan jejak di ingatan, entah yang dianggap indah atau justru dianggap buruk. Tapi, bukan berarti kita harus terjebak dalam kubangan masa lalu. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa belajar dan mengambil hikmah dari setiap cerita di masa lalu itu agar ke depannya bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Seindah apa pun cerita masa lalu, ia tetap masa lalu. Karena yang tengah dihadapi adalah masa sekarang, maka kita tak boleh terlena oleh keindahan yang ada di masa silam, agar nanti tak hanyut dan tenggelam saat tiba-tiba ada badai cobaan menerjang. Sebaliknya, seburuk apa pun kenangan yang kita miliki, ia tak harus dilupakan. Yang perlu kita lakukan adalah mencoba berdamai. Mungkin memang tidak mudah karena akan membutuhkan penerimaan dengan lapang dada. Tapi, sejatinya manusia harus terus berusaha, kan? 

Usaha untuk berdamai dengan masa lalu akan lebih mudah kalau semua sudah terbaca. Artinya, jangan biarkan banyak hal dengan akhir yang menggantung tanpa kejelasan. Semuanya perlu diselesaikan lebih dulu, entah itu manis atau pahit. Karena justru sesuatu yang belum selesai itu yang kerap menghantui hingga masa sekarang, bahkan mungkin masa depan. Dan pastinya, itu memerlukan sikap terbuka. Apalagi kalau itu berkaitan dengan orang lain. Karena orang lain belum tentu paham kalau kita tidak mengungkapkannya sendiri.

Jangan sampai kita terkesan membenci, menjauh, menghindar, atau bahkan menyakiti tanpa sebab karena kita yang tidak mau terbuka dan berterus terang tentang apa yang kita anggap sebagai awal masalah. Jika sudah saling bicara, tentu semuanya akan terasa lebih lapang. Dan semoga usaha kita untuk berdamai dengan masa lalu menjadi lebih mudah.

Ah... Aku seperti sedang berceramah, jadinya. Tapi bukan maksud menggurui tentunya. Aku juga punya banyak cerita di masa lalu yang tentu tidak semuanya menyenangkan. Tapi memang satu yang selalu ditekankan orang tuaku, dan selalu aku ingat samapai sekarang: “Jangan ujug-ujug ngambek, bilang dulu maunya apa, salah orang lain apa. Kalau gak ngomong, ya mana orang ngerti."




Hal itu tak jauh berbeda dari kisah Derin, Arka, Alessa, dan Ervin pada novel Troublemaker karya Dhitapuspitan. Masa lalu yang mengikat mereka, dan berbagai perasaan yang menggantung tanpa pembicaraan, apalagi penyelesaian, membuat mereka harus terlibat dalam berbagai masalah. 

Derin dan Alessa bersahabat, dulu. Namun sikap Alessa yang berubah membuat Derin merasa bingung. Mereka kerap bertengkar dan menjadi biang masalah di sekolah. Di tengah pusingnya menghadapi Alessa, Derin bertemu Arka. Hubungan keduanya terjalin akrab. Namun bagaimana jika Arka memiliki masa lalu yang disembunyikannya dari Derin? Apa yang akan dilakukan Derin agar dia, Alessa, Arka, dan Ervin tidak selamanya terjebak pada masa lalu? 

~~~~~~~~~~ GIVEAWAY TIME ~~~~~~~~~~


Nah, setelah membahas banyak tentang masa lalu, sekarang saatnya giveaway. Ada 1 buah novel Troblemaker karya Dhitapuspitan yang siap menjadi milikmu.

Syaratnya gimana?

1. Peserta harus memiliki alamat pengiriman di Indonesia.  
2. Follow media sosial kami:
3. Repost/share info giveaway ini di akun sosial media milikmu, baik twitter atau instagram. Boleh juga share di dua-duanya.
  • Jika di instagram: repost foto banner di atas yang sudah di-upload di akun IG milikku.
  • Jika di twitter: cantumkan link post ini dengan mention 2 akun di atas, gunakan juga hashtag #BookTourKataDepan #CeritaMasaLalu.
4. Jawab pertanyaan di bawah ini di kolom komentar, jangan lupa cantumkan nama, akun medsos-mu, link share, kota tempat tinggal dan jawabanmu.

Apa yang akan kamu lakukan jika selalu teringat pada masa lalu yang membuatmu sedih, marah, atau tertekan? Mari berbagi cerita. :)))

5. Giveaway ini berlangsung hanya 3 (tiga) hari saja dimulai hari ini sampai tanggal 23 Maret 2017 Pukul 23.59 WIB
6. Pemenang diumumkan maksimal 2 hari setelah periode giveaway berakhir.

Selamat mencoba!!!!!



21 komentar:

Insan Gumelar Ciptaning Gusti mengatakan... Balas

nama: Insan Gumelar Ciptaning Gusti
akun medsos-mu: @san_fairydevil
link share: https://twitter.com/san_fairydevil/status/844370603708637184
kota tempat tinggal: Surakarta

Apa yang akan kamu lakukan jika selalu teringat pada masa lalu yang membuatmu sedih, marah, atau tertekan? Mari berbagi cerita. :)))

Ya, biarkan saja teringat. Toh, biasanya kalau semakin berusaha dilupakan malah justru semakin tidak bisa dilupakan. Sedangkan jika kita terbiasa akan kenangan yang sering muncul, maka kita juga akan merasa biasa aja dengan ingatan tersebut.
Misalnya dulu, aku dua tahun setelah lulus SMA tidak langsung mengambil kuliah, sebagian orang, terlebih tetangga menggunjing dan sedikit menyindir yang mengatakan aku sudah tidak niat bersekolah lagi. Padahal mereka kan tidak tahu apa alasan dibalik aku tidak langsung meneruskan kuliah saat itu.
Saat itu sku lumayan tertekan, kesel juga sih setiap inget waktu aku yang enggak lulus seleksi. Aku juga sempet depresi seminggu dan parah. Kerjaan cuman nangis aja. Tapi sekarang setiap keinget hal-hal kayak gitu, lama-kelamaan biasa aja sih. Soalnya percuma juga terus-terusan marah dan depresi hanya untuk masa lalu. Semacam enggak bisa move on.

Nunaalia mengatakan... Balas

nama: Aulia
twitter: @nunaalia
link share: https://twitter.com/nunaalia/status/844377835754029056
kota tinggal: Serang

Apa yang akan kamu lakukan jika selalu teringat pada masa lalu yang membuatmu sedih, marah, atau tertekan? Mari berbagi cerita. :)))

Teringat pada masa lalu yang membuat sedih, marah, atau tertekan itu sangat menyebalkan. Pikiran 'andaikan dulu begini', 'seharusnya begini' pasti selalu membayang, akibatnya penyesalan yg selalu muncul. Melupakannya pasti tidak mudah, dan membutuhkan waktu.
Jadi yg aku lakukan hanya berusaha berlapang hati, menganggap semuanya sudah takdir yg memang harus dijalani. Karena siapapun tidak bisa menghindari takdir yg sudah ditentukan Allah SWT. Bukan jodoh, bukan rejeki untukku. Dan meyakinkan diri kalau ada yg lebih baik untukku kelak. Pemikiran seperti itu biasanya membuat aku lebih ikhlas menerimanya. Dan tentu saja berdoa memohon kekuatan hati dan jiwa kepada Allah SWT untuk bisa ikhlas menerima dan selalu diberikan kesabaran.

Sofhy Haisyah mengatakan... Balas

Nama : Sofhy Haisyah
Twitter : @Sofhy_Haisyah
Link : https://twitter.com/Sofhy_Haisyah/status/844393379916103680
Domisili : Makassar

Apa yang akan kamu lakukan jika selalu teringat pada masa lalu yang membuatmu sedih, marah, atau tertekan?

Sebelumnya, saya sepakat dengan kalimat pertama booktour ini. Bahwa, "Masa lalu adalah perihal berdamai, bukan melupakan".. Tapi, masa lalu yang seperti apa ? Bagi saya masa lalu yang sifatnya buat sedih atau marah, mungkin saya bisa melakukan yang namanya berdamai. Tapi tidak untuk masa lalu yang sampai membuat saya tertekan.

Saya akan memilih buat melupakan masa lalu yang membuat tertekan tersebut dibanding sok berusaha tenang dan bersikap baik2 saja, seolah-olah hal itu masa lalu yang patut diingat. Ditambah lagi, saya yang rada sensitif dan tipikal pemendam perasaan jika diingatkan sesuatu hal masa lalu yang masuk tahap membuat diri tertekan, malah kebawa stress sendiri. >_<

corat coret mengatakan... Balas

Tary Wilujeng
twitter : @taryhirata
Link share : https://twitter.com/taryhirata/status/844396959502909444
Kota : Malang
Jawaban :
Apa yang akan kamu lakukan jika selalu teringat pada masa lalu yang membuatmu sedih, marah, atau tertekan?

Nggak ada yang bisa dilakukan, karena kenangan tetaplah kenangan, mau dilupakanpun akan terasa sulit. Luka tetaplah luka, walau waktu akan menyembuhkannya tapi kenangan seperti bayangan yang akan selalu mengikuti. Jika kesedihan itu adalah badai, maka aku hanya mengingat-ngingat bahwa aku bisa selamat dari badai itu, sehingga aku bisa berdiri disini sekarang dan melanjutkan semuanya. Artinya aku mampu menghadapinya. Dengan mengingatkan diri bahwa aku bisa melewati semuanya, aku akan tegar dan mulai bisa berkompromi dengan perasaan sedih, kecewa ataupun marah. Semua rasa itu adalah bagian dari diriku jadi ya sudah dinikmati saja seperti minum kopi, pahit tapi ada manisnya ^^

Unknown mengatakan... Balas

Nama: Rohaenah
Twitter: @rohaenah1
Link share: https://twitter.com/rohaenah1/status/844532320639971328
Kota: Jakarta
Jawaban: Jika teringat masa lalu yang bikin sedih yang pasti aku berusaha enjoy. Biasanya kalo udah kaya begini, aku nyibukkin diri sama sesuatu agar nggak mellow. Maklum kalo udah ingat masa lalu yang sedih bawaannya bakalan sensi, ujung-ujungnya gampang tersinggung. Jadi daripada nanti badmood mending fokus ama kerjaan, usahakan kumpul ama temen jadi nggak sendirian. Kalo sendirian nanti bakal ada kesempatan buat ngelamun terus keinget lagi deh, jadi sedih lagi. Hal lain yang suka aku lakukan kalo lagi keinget masa lalu, jalan-jalan cuci mata ke bookstore, mata biasanya cling kalo udah liat buku-buku bagus. Kadang suka khilaf sih beli buku yang di luar wishlist tapi nggak papa yang penting hati senang. Kalau hati senang, pikiran pun bisa teralihkan dari ingatan masa lalu itu.

yasmiyanti mengatakan... Balas

Nama : yasmiyanti
twitter : @yaz_1090
Link share : https://mobile.twitter.com/yaz_1090/status/844530209256685570?p=v
Domisili : Purworejo Jawa Tengah

Yang aku lakukan jika teringat hal yang sedih atau membuatku marah :
1. Aku selalu percaya pepatah bahwa siapa yang menanam akan memetik hasilnya, menangis karena ada yang menyakiti hati kita itu wajar tapi lebih baik kita serahkan pada Tuhan yang Maha Adil, karena marah-marahpun tak ada gunanya, hanya membuat capek diri sendiri.Jika kita memulai dengan kebaikan Insya Alloh akan menerima hasil yang baik walaupun jalan yang dilewati penuh rintangan. Sebaliknya jika kita mulai dengan keburukan, walaupun jalannya yang dilalui mudah, hasilnya belum berkah.
2. Jika masa lalu itu berupa penyesalan diri sendiri, aku mencoba menghilang penyesalan itu dengan perasaan optimis, pasti ada sesuatu yang lebih yang bisa kita lalukan untuk membayar rasa penyesalan tersebut. Karena jika kita terus meratapi penyesalan tersebut hanya akan menyiksa diri sendiri.

Unknown mengatakan... Balas

Nama: Fara Astryani
Akun Twitter: @FaraAstryani
Domisili: Bogor
Link Share: https://twitter.com/FaraAstryani/status/844539393750679553

Jika mengingat masa lalu yang membuat aku sedih , marah dan tertekan aku akan melakukan banyak kegiatan terutama kegiatan yang positif dan banyak mengeluarkan tenaga seperti menjadi panitia pendaftaran mahasiswa baru, membantu menjaga toko orangtua, berkumpul dengan teman sambil mengerjakan sesuatu dan sebagainya. Menurut aku masa lalu yang membuat aku sedih, marah dan tertekan itu adalah hal yang negatif jadi sebisa mungkin aku melakukan hal yang positif agar dapat sedikit demi sedikit melupakan masa lalu seperti itu.

Unknown mengatakan... Balas

Nama : Amalia
Instagram : @ailamaa__
Link share :https://www.instagram.com/p/BR8P5mzjXAJ/
Domisili : Ciamis, Jawa Barat

Jawaban ;

Hem. Teringat masa lalu itu emang terkadang bikin kita sedih, marah, kecewa, senang, bahagia, baahkan menyesal.tapi, aku pribadi jika teringat masa lalu aku akan melakukan hal2 positif yang jauh lebih baik ketimbang memikirkan kejadian di masa lalu. Bukan, bukan untuk dilupakan maaksudnya, masa lalu cukup dijadikan sebuah cerminan di masa depan. Cukup jadi pelajaran, tidak usah berlarut-larut terjebak dalam masa lalu.

Pada dasarnya, sih menurut aku kita harus menerima kejadian di masa lalu itu dengan berlapang dada, ikhlas karena itu sudah jadi bagian dari surag takdir kita.

Iya, kunci utamanya MENERIMA.

Lakukan hal2 positif agar tidak berrlarut-larut dalam kesedihan dan penyesalan, bertekad dengan penuh yakin untuk menjadi orang yang lebih baik lagi dan tidak akan terjerumus kelubang yang sama untuk kedua kalinya, perbanyak berdoa dan perbanyak teman, lakukan hobi/kegiatan yang membuat mu lupa akan kejadian di masa lalu, terakhir sambut masa depanmu dengan optimis. Aku pasti bisa melalui semuanya!

Didi Syaputra mengatakan... Balas

Nama: Didi Syaputra
Twitter: @DiddySyaputra
Link: https://twitter.com/DiddySyaputra/status/844688659777404928
Kota Tinggal: Tembilahan, Riau

Memang. Percaya gak percaya. Sebagian besar akan selalu ada bagian dari masa lalu yang masih saja memaksa untuk dikenang. Sekalipun, kenangan tersebut hakikatnya jauh lebih baik dilupakan. Sulit memang. Ketika yang dengan suka rela terkenang justru bagian yang lebih banyak membebani, membuat sedih, marah, tertekan, dan lagi-lagi terluka karenanya. Gak dipungkiri, aku juga cukup sering mengalaminya, bahkan gak jarang terbesit penyesalan akan hal-hal lalu yang pernah terjadi. Namun bagaimana pun juga, masa lalu tetap lah masa lalu. Sepotret kisah yang pernah dengan sengaja atau pun tidak, mengisi penggalan riwayat kehidupan pemiliknya. Terlepas semenyedihkan dan semenyakitkan apapun itu, penggalan kisahnya tetap lah milik kita. Karena itu, aku sangat-sangat yakin bahwa cara terbaik menghadapi masa lalu adalah dengan berdiri gagah, menghadapinya. Dimulai dengan menerimanya secara damai. Sebab memang benar, masa lalu adalah perihal berdamai. Bukan melupakan.

Aku tidak mengatakan 'berdamai' itu perkara mudah, terlebih berkaitan dengan masa lalu yang pada dasarnya berada dan tersembunyi dalam diri seseorang, yang persoalannya gak selalu melibatkan raga, melainkan lebih pada hati dan jiwa, tapi yang cukup membuatku berani menyimpulkan bahwa berdamai dengan masa lalu merupakan perkara yang memang sedikit rumit namun jika ada niatan melakukannya pasti mampu ke arah itu. Hanya saja yang perlu ditekankan adalah kesiapan akan resiko yang mungkin saja terjadi, entah baik atau buruknya - semua harus disanggupi, dipikul. Dan ketika saat-saat terburuk yang lumrahnya terjadi pada seseorang yang secara ikhlas mencoba berdamai dengan masa lalu, maka jadikan hal itu sebagai pelajaran kedepan. Dimulai dengan menerimanya, memahaminya, merenungkannya dan pada akhirnya menerapkannya dalam kehidupan yang dijalani sekarang. Dan itu selalu menjadi agenda rutinku ketika masa-masa pahit kembali terkenang dalam ingatan. Meski sedikit sulit dan terkesan memaksa diri untuk menerima yang seharusnya bagi siapa pun tidak akan pernah ingin menerimanya, akan tetapi yang sangat perlu digaris bawahi bahwa perjalanan hidup bukan lagi berporos pada masa lalu, masa sekarang dan yang akan datang lebih membutuhkan perhatian banyak, gak ada lagi alasan yang membuat terpuruk hanya karena terkenang hal-hal bodoh menyakitkan di masa silam, cukup aku katakan pada diri sendiri, 'Kau dulu pernah menjadi bagian dalam kisah hidupku, namun perlukah lagi aku terpuruk dikarenakan kenangan lama? Benar aku membutuhkanmu. Namun kadarnya hanya sebagai pembelajaran, bukan justru penghalang untukku melangkah maju ke depan.'

Unknown mengatakan... Balas
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan... Balas

Nama: Rinita
Akun Twitter: @Rinitavyy
Link share: https://mobile.twitter.com/RinitAvyy/status/844708411635875840?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C4161924825
Domisili: Jatim
Q: Apa yang akan kamu lakukan jika selalu teringat pada masa lalu yang membuatmu sedih, marah, atau tertekan? Mari berbagi cerita. :)))

A: Masa lalu itu memorable yang nggak bisa di singkirkan dari otak, sejatinya setiap kenangannya bakalan terus diingat sekalipun untuk mengingat masa lalu yang menyedihkan. Aku sendiri pernah memiliki masa lalu menyedihkan. Yang terkadang kalau di nostalgia ulang memorinya selalu aja bawaannya pengen marah, sedih, dendam, pengen balik ke masa itu lalu ngerubah keadaannya, yang tentu saja itu nggak bakalan mungkin bisa. Tapi aku bisa apa kalau masa lalu itu muncul dipikiranku, selain membiarkannya mengalir begitu saja, menghadapinya, dan berusaha melupakannya dengan melakukan apa saja dengan menyibukkan diriku, mengalihkan perhatianku pada hal-hal baru, seru, menyenangkan. Dengan tujuan supaya fokusku pada masa lalu yang terus mengurungku itu cepat-cepat enyah dan tidak meneror terus-menerus. Barang kali dengan aku yang akan sering-sering mengunjungi rumah nenek yg letaknya di pedesaan dekat sawah-sawah membentang yang mengandung banyk udara sejuk untuk menyegarkan otakku, atau menyibukkan diri di dapur buat masak masakan kesukaanku, atau menghibur diri dengan hobi membacaku di perpustakaan, atau mencari teman buat di ajak nonton film terbaru, atau sekali-kali nonton pertunjukan sirkus atau komedi atau apalah yang berbau humoris supaya hormon kelucunan itu mampu menular kepadaku sehingga membuatku merasa lebih baik dan tersenyum dan tertawa.

Izza Azzurini mengatakan... Balas

Nama : Izza Azzurini
Instagram : @izzazzrn
Link share : https://www.instagram.com/p/BR8bxxmgXxe/
Domisili : Situbondo, Jawa Timur

Jawaban :

Masa lalu saya tidak melulu tentang suka, selalu ada duka yang terselip di dalamnya. Masa lalu saya juga tidak semulus jalanan beraspal, selalu saja ada kerikil kecil ataupun kerikil besar yang menyertainya. Masa lalu bagi saya sangat berarti, karena masa lalu adalah masa yang telah mengantarkan saya menjadi seperti ini di masa sekarang, karena masa lalu saya adalah sejarah kehidupan saya, dan karena masa lalu saya adalah bagian dari diri saya.

Kalau bicara tentang reaksi saya ketika selalu mengingat masa lalu yang membuat saya sedih, marah, atau pun tertekan, saya tidak akan merasa kesal, menangis, menyesal, atau reaksi-reaksi kurang menyenangkan lainnya. Tidak, saya tidak akan bereaksi seperti itu. Melainkan, saya akan bersyukur berkali-kali kepada Tuhan, karena telah membuat masa lalu saya 'berkesan'. Saya akan bersyukur, karena saya di beri kesempatan hidup di masa lalu dan di masa sekarang adalah untuk membentuk saya menjadi manusia yang lebih baik lagi di masa depan. Saya bersyukur, karena masa lalu yang membuat saya sedih, marah, dan tertekan telah memberikan pelajaran bagi saya untuk tidak mengulang hal-hal yang membuat saya sedih, marah, atau tertekan di masa depan.

Saya akan meninggalkan masa lalu yang membuat saya sedih, marah, dan tertekan setelah saya bersyukur, karena telah diingatkan kembali pada masa lalu itu. Siapa sih, yang ingin masa lalu tentang pahit hidupnya kembali terulang? Tentu tidak ada, karena manusia memiliki pola pikir dinamis, yang selalu mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Bagitupun saya, saya akan meninggalkan, tapi tidak melupakan. Saya membiarkan masa lalu tersebut tetap bercokol dalam ingatan saya, karena memang hal tersebut merupakan bagian dari hidup saya, biarkan saja, saya tidak ingin satu pun bagian dari hidup saya hilang. Katakan egois, tapi, saya membutuhkan 'bagian dari hidup saya itu' supaya saya tidak kembali mengulang hal kurang menyenangkan yang tidak ingin saya ulangi, dan tentunya juga supaya hidup saya terasa lengkap. Ada masa lalu, masa sekarang, dan masa depan yang menanti.

Putri Adika L. mengatakan... Balas

Nama : Putri Adika Lestari
Instagram : @putriofficialb
Twitter : @putriofficialB
Link Share :
https://www.instagram.com/p/BR-PjzBB0s7/
https://twitter.com/putriofficialB/status/844813445807558656
Domisili : Makassar
Jawaban :

Aku pernah baca suatu kalimat dalam novel, katanya; “Masa lalu tidak akan pernah menang karena dia ada di belakang.”
Yap, oleh karena itu saat aku selalu teringat pada masa lalu yang membuatku sedih, marah, atau tertekan, aku akan menegaskan pada diriku sendiri bahwa aku enggak boleh stuck di masa lalu. Cukup jadikan masa lalu sebagai bahan pembelajaran dan bahan intropeksi diri supaya kedepannya kita bisa menjadi orang yang lebih baik lagi. Mengingat masa lalu itu perlu tapi mengenangnya sampai berlarut-larut dan kemudian mengungkit hal buruk yang berujung pada penyesalan, “it’s won’t make us better”. Cukup sadari masa lalu sebagai ukuran kemajuan kita di masa depan.

Ibarat mobil, kaca depan pasti lebih besar daripada kaca spion. Karena kaca spion ada hanya agar supaya kita lebih berhati-hati. Sedangkan kaca depan yang besar artinya agar kita bisa melihat apa yang ada di depan dengan lebih luas. Itu sebabnya kita harus ‘move on’ dan fokus untuk merakit masa depan seindah dan sebaik mungkin. Masa depan yang lebih baik tentunya akan membuat masa lalu yang buruk sekalipun bisa terkikis sedikit demi sedikit. Yang harus kita ingat adalah; masa depan itu lebih penting daripada masa lalu.

Rizki mengatakan... Balas

Nama: Rizki Fitriani
twitter: @Kikii_Rye
link share: https://twitter.com/Kikii_Rye/status/844826693097287680
domisili: Sidoarjo

Setiap hal memiliki alasan dibalik akibat yg ditimbulkan, seperti masa lalu yg membuat aku sedih, marah, dan tertekan saat mengingatnya.
Hal pertama yg aku lakukan adalah menyelami ingatan tersebut. memilah dan menelisik setiap hal mana yg baik dan buruk, mana yg salah dan benar, sehingga aku bisa melakukan sesuatu yg sekiranya benar. meluapkan perasaan, sedih jika memang, marah jika harus, agar aku merasa lega dan tak terbebani oleh ingatan.
masa lalu enggak bisa disalahkan. karena nasa lalu aku bisa lebih berhati hati dalam mengambik langkah kedepannya dan berusaha menata masa depan agar apa yg terjadi di masa lalu tak akan terulang kembali.

mendengarkan lagu ataupun melakukan kegiatan lain yg sekiranya membuatku tidak terlarut akan keping kenangan. selalu berpikir positif dan senantiasa bahagia.
Karena dengan bahagia, aku merasa lebih baik dan lebih bisa menikmati hidup. karena aku juga percaya dengan adanya kebahagiaan, aku mampu bangkit dari keterpurukan dan kesedihan, mencoba menjalani hidup dan sekuat tenaga berusaha meraih mimpi dan cita.

Bety Kusumawardhani mengatakan... Balas
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Bety Kusumawardhani mengatakan... Balas

nama: bety kusumawardhani
akun twitter: @bety_19930114
linkshare: https://mobile.twitter.com/bety_19930114/status/844562065691836416?p=v
kota tempat tinggal: surakarta

Ketika otak tanpa sengaja menekan tomol rewind tentang ingatan masa lalu yg tidak diinginkan, aku akan ikhlas menikmati rasa nyeri di setiap sudut hatiku dan terus mengulang kembali setiap momen yg aku alami tsb. Aku biasanya mentransfer segala rasa sakitku di sebuah buku tulis dalam bentuk draft/kerangka tulisan. Aku mengumpulkan untaian kata itu setiap kali mengingat segala rasa yg datang dari masa lalu. Ada perasaan lega setelah menulis curahan hatiku meskipun terkadang diiring derasnya tetesan air mata. Dari situ, aku bisa belajar memaafkan diri sendiri dan bersyukur.

Unknown mengatakan... Balas

Nama: Rika Febriyanti
Akun twitter: @Rikafbrynti
Link share:
https://mobile.twitter.com/Rikafbrynti/status/844847170343743492?p=v
Kota tempat tinggal: Bogor

Jawaban:
Aku tidak bisa munafik bahwa aku mempunyai titik kelemahan, dan kelemahanku adalah masa lalu yang menyedihkan, membekas, menyakiti hati, dan membuatku marah. Aku juga tidak bisa sok kuat jika mengingat masa lalu yang sangat tidak menyenangkan itu, aku pasti menangis sendirian di dalam kamar untuk meluapkan kemarahan yang ada di hatiku, itu sudah pasti.

Tapi aku akan mengingat dan mengenang masa lalu itu dengan bertindak tidak egois, karena aku tahu bahwa setiap orang mempunyai otak yang merekam memori di masa lalu, dan semua orang pasti memiliki masa lalu yang bahkan sangat membekas dan menyakiti hati.

Untuk aku pribadi, aku akan tetap membiarkan masa lalu menyakitkan tersebut tetap membekas dan berputar di otakku, karena sekuat apa pun aku berusaha menghapus memori itu, semakin menempel pula memori menyakitkan itu di dalam hati.

Aku harus berpikir logis, semua orang mempunyai masa lalu, baik itu masa lalu manis maupun menyakitkan. Aku akan tetap menjalani hidup, tapi aku akan terus berusaha berjalan ke depan. Tapi masa lalu yang dapat membuatku marah tersebut akan tetap berjalan di belakangku, masa lalu tersebut bagaikan bayang-bayang yang tidak bisa dihapus dalam hidupku, tapi bisa tetap hidup dalam memoriku, aku tidak akan menyalahkan masa lalu yang pernah terjadi. Karena waktu akan berjalan ke depan, semua masa lalu akan berlalu oleh waktu.

Aku tetap harus percaya bahwa adanya masa lalu adalah penilaian diri untuk lebih dewasa lagi di masa depan. Meskipun bayang-bayang masa lalu masih berputar di memori otakku, tapi aku akan terus menjalani hidup dengan semestinya. Aku percaya bahwa masa depan akan lebih cerah dibanding di masa lalu, masa lalu adalah langkah untuk mendewasakan diri.

Aku juga percaya bahwa masa lalu hanya akan menjadi kenangan, tetapi masa depan akan menjadi cita-cita yang akan diwujudkan. Karena aku hidup untuk masa depan, bukan berjalan di tempat sambil memikirkan masa lalu yang pahit.

Intinya, aku akan tetap berdamai dengan masa lalu. Karena masa lalu sudah pasti terjadi, dan masa lalu juga adalah penilaian diri untuk lebih dewasa lagi di masa depan. Tetaplah berjalan ke depan, karena aku hidup untuk masa depan.

indri dwi mengatakan... Balas

Nama : Indri Dwi Fitria
Akun sos-med[ig] : @indri.dtr
link share : https://www.instagram.com/p/BR-ednSBrGo/?taken-by=indri.dtr&hl=id
tempat tinggal : situbondo, jawa timur


Masa lalu itu seperti film yang diputar secara otomatis pada waktu tertentu. Gak bisa dipaksa berhenti. Masa lalu itu sebagian dari perjalanan manusia. Selalu ada hal yang memebekas di setiapkejadian yangterjadi di maasa lalu pastinya. Terutama kejadian yang memberik kesan sedih, tertekan, dan sebagainya. Bahkan membuat kenangan yang manis pun tak jadi semembekas daripada yang buruk.

jika kenangan yang semacam itu selalu diingat oleh saya, alias susah untuk dilupakan. hal pertama yang akan saya lakukan adalah meratapi, tentu saja. pasti saya akan berpikir bagaiaman saya di masa lalu bisa melakukan hal itu atau terjebak dalam situasi seperi itu? kalaupun saya merasa sungguh tak bisa menhaan semua masa lalu itu hal yang saya lakukan pasti menangis. meluapkan perasaan yang kembali saya rasakan, setelah itu saya akn merenung, jika saya selalu seperti ini bagaimana hidup saya kan berjalan? jika saya saja masih terjebak di kubangan yang saya buat selalu dengan mengingat masa lalu.

mungkin merenung bisa membuat saya sadar dan bangkit, menguatkan diri saya terlebih dahulu, sebelum mencari seseorang yang dapat membantu saya bangkit dari masa lalu sebelum melangkah menuju hal yang lebih baik lagi,setelah selama ini saya telah menyia-nyiakan waktu saya hanya untuk mengingat masa lalu yang nyatanya hanya menusuk saya berkali-kali dengan begitu sakitnya.

Unknown mengatakan... Balas

Nama: Siti Nihlatul Fuadah
Instagram: @nihlafuadah
Link Share: https://www.instagram.com/p/BR5HJRAglxl/
Domisili: Tangerang

Jawaban:
Gak tau kenapa, aku gak pernah merasa masa laluku buruk, mengerikan bahkan menyedihkan. Hanya saja bukan berarti masa laluku selalu baik, menyenangkan bahkan membahagiakan. Iti semua jauh malah. Aku hanya belajar untuk menerima waktu yang telah lalu. Belajar menjadi lebih baik untuk waktu yg sedang menungguku. Eit, salah ding. Waktu tak pernah menunggu, tapi aku belajar lebih baik untuk waktu yang berjalan bersamaku sekarang juga sampai nanti dimasa yang akan datang.

Dan kilasan balik setiap memori yang tersimpan baik yang pernah membuatku menangis atau terharu bahagia pada waktu kejadiannya, selalu membuatku tersenyum saat mengingatnya. Jadi ketika masa lalu yang buruk terlintas dalam kelebat bayangan aku tak pernah mengelak. Karna kita tahu, bahwa yang terlewat tak dapat tertinggal begitu saja.

Humaira mengatakan... Balas

Nama : Humaira
Akun Twitter : @RaaChoco
Link Share : https://mobile.twitter.com/RaaChoco/status/844439822236352514?p=v
Kota Tempat Tinggal : Purwakarta

Apa yang akan kamu lakukan jika
selalu teringat pada masa lalu yang
membuatmu sedih, marah, atau
tertekan? Mari berbagi cerita. :)))


Biasanya aku lebih sering merenung sambil menuliskannya dalam bait-bait berupa sajak atau narasi dengan kata-kata puitis yang menggambarkan apa yang sedang aku rasakan. Menuliskan itu semua sambil membayangkan hal-hal dari masa lalu atau saat ini yang telah membuatku merasakan perasaan sedih, marah, menyesal, terluka dan tertekan. Terkadang sambil diiringi dengan instrumen dan lagu-lagu sendu melalui headset, mencari tempat yang tepat dan sendirian untuk merenung lalu menuliskannya, apalagi jika cuaca mendukung. Menggali perasaanku terkait dengan hal-hal yang aku rasakan agar pengaruhnya lebih kuat dan lebih hebat lagi membuat hatiku terpuruk, biasanya hal ini berhasil memperlancar tulisanku, tak ayal sering kali aku juga menangis. Menjadikannya cepat selesai dan membuat beban di hati dan pikiran yang menggelayut mesra berkurang dan menjadi ringan. Membacanya kembali apa ada bagian yang terlewat saat aku menuliskan isi hatiku. Kadang ketika suatu hari aku membacanya kembali, perasaan itu bangkit lagi perlahan-lahan. Biasanya aku membacanya ketika suasana hatiku buruk, dan ketika membaca itu, aku seperti dipancing untuk menuliskan hal-hal lain yang membuat perasaanku terluka saat ini. Lagi dan lagi, terus seperti itu. Meski suatu hari ketika aku membacanya lagi, kadang aku tertawa sendiri dengan susunan kata-kataku yang menggalau dan agak lebay, hehehe. Tapi itu semua mampu meringankan bebanku, menjadi lebih tenang dan aku merasa seperti mendapatkan jiwa yang baru.

Unknown mengatakan... Balas

Nama : Siti Fatimah
Ig : st.fatimah1004
Link repost : https://www.instagram.com/p/BR-5iPMA08x/
Domisili : Bogor

Apa yang akan kamu lakukan jika selalu teringat pada masa lalu yang membuatmu sedih, marah, atau tertekan?

Karena saya orangnya gak suka kemana-mana dan jg saya gak punya sahabat yg bisa diajak curhat. Jadi yg akan saya lakukan pertama kali, saya akan berserah kepada Allah. Karena kehidupan masa lalu saya menyedihkan, saya jadi tidak bisa curhat kepada orang lain karena alasan malu atau privasi yang tidak ingin diketahui orang lain. Bahkan berbicara pada orang tua saya juga tidak mungkin, karena saya takut orang tua saya akan terbebani dan terlalu khawatir kepada saya.
Jadi, saya akan mengadu kepada-NYA. Tidak ada tempat terbaik untuk mencurahkan isi hati, selain dengan mengadu dan berkeluh-kesah kepada Nya. Dia-lah sang penguasa alam, Yang menciptakan segala keruwetan di dunia ini. Bukankah dengan berpasrah kepadaNya, membuat kita merasa tenang dengan yakin bahwa, masa lalu kita adalah merupakan bentuk dari izin-Nya. Semua takkan terjadi kalau bukan Kehendak-Nya, jadi percayalah, bahwa masa lalu kita juga merupakan salah satu jalan dari rencana-Nya. Tinggal bagaimana kita bertindak kedepannya, untuk merubah menjadi masa depan yang lebih indah atau sebaliknya

Posting Komentar

 

My Booklicious Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea