Judul: Love Me Again
Penulis: Indah Hanaco
Editor: Afrianty P. Pardede
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tahun Terbit: 2016
ISBN: 978-602-02-96050
BLURB
Mantan vs Mantan
Di sebuah resepsi mantan masing-masing, mereka bertemu. Yang
satu sudah melepaskan hari kemarin, sementara satunya lagi selamanya akan
selalu terikat pada masa lalu. Chemistry yang memercik di udara pun harus
diredam.
Personal Shopper
vs Aktor
Sashi Lunetta dan Darien Tito Arsjad kembali bersilang jalan
tanpa terduga. Waktu yang melaju tak benar-benar kuasa meremahkan apa yang
sudah dimulai setahun silam. Mereka boleh saja berdalih kalau hubungan
pertemanan dan pekerjaan sungguh menyamankan. Namun, suara hati mustahil
dibungkam lebih lama.
Kekasih vs Kekasih
Membohongi diri sendiri adalah pekerjaan berat yang lebih
sering berakhir pada kesia-siaan. Darien dan Sashi akhirnya menyerah pada
bahasa kalbu. Mereka memang digariskan untuk menjadi sepasang kekasih yang
saling melengkapi. Masa depan dengan cinta yang meruah sudah membentang di depan
mata.
Tapi, badai kemudian bergulung dan meluluhlantakkan semua.
Bagaimana bisa cinta tetap bertahan jika kepercayaan sudah diremukkan?
***
“Menikah itu nggak ada hubungannya sama usia matang atau sebaliknya. Tapi menemukan orang yang tepat. Nggak semua orang beruntung ...” (hal. 106)
Sashi dan Darien bertemu pertama kali di resepsi pernikahan
Liz dan Jason. Berbagai kejadian mereka lalui selama berada di Lombok: Sashi
tidak sengaja menabrak Darien saat aktor tampan itu baru akan mendatangi
resepsi, Darien menyelamatkan Sashi dari Harvey—laki-laki yang terobsesi
padanya, Darien menemukan Sashi tengah menangis sendirian yang berujung mereka
mengobrol sepanjang malam. Kebersamaan Darien dan Sashi berakhir setelah mereka
menghabiskan waktu untuk berjalan-jalan menikmati pemandangan pantai-pantai di
Lombok.
Setahun kemudian mereka bertemu lagi, di Jakarta. Berawal
dari pertemuan tak sengaja saat Sashi sedang menangis, Darien kemudian meminta
Sashi untuk menjadi personal shopper-nya.
Keduanya pun semakin dekat, sebagai teman. Bagi Sashi, Darien adalah sosok yang
menyenangkan dan tidak sombong dengan profesinya sebagai aktor. Begitu pun bagi
Darien, Sashi adalah perempuan ceria yang tidak kenal kata ‘jaim’ meski sedang
berada di dekatnya.
Kehadiran Sashi rupanya membuat Ivanka—penyanyi yang sedang
dekat dengan Darien—merasa cemburu. Menurut Ivanka, hubungannya dengan Darien
tidak mengalami perkembangan sejak Sashi hadir di antara mereka. Darien
bimbang. Dia memang sedang melakukan penjajakan terhadap Ivanka, tapi dia juga keberatan
jika harus menjauh dari Sashi. Darien tak mampu menolak pesona Sashi. Apalagi
Sashi juga merasakan hal yang sama. Ia tak mampu menolak pesona aktor tampan
tersebut.
Namun, kebahagiaan tak datang begitu saja. Selalu ada
kepahitan yang mengiringinya. Saat perasaan keduanya telah bertaut, kisah masa
lalu Sashi menjadi ujian bagi hubungan mereka. Hati dan ego Darien terus
berperang hingga rasa percaya pun menjadi korban. Terkikis, nyaris habis. Jika
sudah demikian, mampukah Sashi mempertahankan Darien agar tetap di sisinya?
“Cinta, tak pernah membuat otak menjadi cerdas.” (hal. 133)
***
Novel Love Me Again menceritakan kisah Sashi yang berprofesi
sebagai personal shopper dan Darien
yang merupakan seorang aktor. Ide ceritanya cukup unik dengan mengangkat profesi
yang belum banyak dikenal. Terdapat banyak istilah fashion yang dihadirkan yang untungnya diberi penjelasan pada
catatan kaki, sehingga pembaca tidak kebingungan dan malah mendapat mengetahuan
baru. Selain itu, Kak Indah juga menggunakan beberapa diksi yang jarang
dipakai, yang juga diberi makna pada bagian catatan kaki.
Gaya penulisannya yang mengalir sejalan dengan alur maju
yang dibawakan sehingga membuat cerita ini enak untuk dinikmati. Tidak terlalu
banyak drama, tapi juga tidak datar. Cerita yang diawali perkenalan Sashi dan
Darien di Lombok, kemudian pertemuan kembali keduanya saat Sashi sudah bekerja
di Jakarta. Konflik mulai muncul saat Ivanka tidak senang dengan kehadiran
sosok Sashi di antara dia dan Darien. Namun, itu hanya sebentar, karena pada
akhirnya Darien lebih memilih Sashi. Dari sana, konflik mulai menajam dengan
adanya kisah kelam pada masa lalu Sashi. Saat masalah itu hampir selesai,
kehadiran Jason juga menjadi masalah baru bagi Sashi dan Darien. Jika
digambarkan, kisah Sashi dan Darien ini akan membentuk tiga puncak dengan
puncak kedua lebih tinggi dibanding puncak yang lain, dengan porsi yang terasa
cukup pas.
Novel ini dibagi menjadi prolog, enam bagian inti, dan
epilog. Terdapat perbedaan sudut pandang dalam beberapa bagian. Untuk bagian
prolog, digunakan sudut pandang orang pertama dengan Sashi sebagai pencerita.
Bagian pertama menggunakan sudut pandang orang ketiga. Bagian dua dari sudut
pandang Sashi, bagian tiga sudut pandang Darien, dan bagian empat hingga epilog
kembali menggunakan sudut pandang orang ketiga. Aku juga tidak mengerti mengapa
Kak Indah menggunakan beberapa pergantian POV tersebut. Tapi, untuk bagian POV
Sashi, cerita memang didominasi oleh tokoh Sashi. Begitu pula sebaliknya, untuk
POV Darien, cerita berpusat pada Darien dan keluarganya. Mungkin itu salah satu
pertimbangan Kak Indah membuat sudut pandang yang berbada. Beruntungnya,
penceritaannya yang mengalir dan tidak tersendat-sendat membuat pembaca tidak
kebingungan. Bahkan aku hampir tidak sadar kalau ada pergantian sudut pandang.
Tokoh-tokoh pada novel ini juga memiliki karakter yang
menyenangkan. Darien dan Sashi sama-sama tipe orang yang santai. Darien,
meskipun seorang aktor, tapi tetap ramah dan tidak sombong. Sashi juga tidak
norak saat bertemu Darien. Rasa senang Sashi saat bertemu Darien tidak sampai
berwujud hal-hal yang bikin geleng-geleng kepala. Apalagi Sashi merupakan sosok
yang tenang, dewasa dan pandai menyembunyikan perasaannya. Satu yang
menyebalkan adalah Darien yang kurang bisa tenang dan bisa mengambil keputusan
yang gegabah saat sedang emosi dan cemburu. Beruntungnya, keluarga Darien
memiliki pengertian yang tinggi dan menjadi pemberi saran yang baik.
Membaca novel ini rasanya begitu campur aduk, seperti naik roller coaster. Dan aku benar-benar
harus belajar pada Sashi. Dia adalah sosok yang tangguh. Dia tetap berdiri
tegap setelah melewati roller coaster
kehidupannya, dan tetap siap menyambut roller
coaster kehidupan selanjutnya. Masalah hadir bukan untuk dihindari,
melainkan untuk dihadapi. Masa lalu kembali bukan untuk membuat kita terjebak,
melainkan untuk membuat kita lebih kuat.
Jangan lewatkan kisah si aktor ini, ya.. :)))