Minggu, 29 Oktober 2017

[REVIEW] My Wedding Dress - Dy Lunaly

Diposting oleh My Booklicious di 01.25


Judul: My Wedding Dress
Penulis: Dy Lunaly
Penyunting: Starin Sani
Perancang Sampul: Titin Apri L.
Ilustrasi Isi: Dy Lunaly
Pemeriksa Aksara: Fitriana STP & Septi Ws
Penata Aksara: refresh.atelier
Penerbit: Bentang Pustaka
Tahun Terbit: Oktober, 2015
ISBN: 978-602-291-106-7

BLURB

Apa yang lebih mengerikan selain ditinggalkan calon suamimu tepat ketika sudah akan naik altar? Abby pernah merasakannya. Dia paham betul sakitnya.

Abby memutuskan untuk berputar haluan hidup setelah itu. Berhenti bekerja, menutup diri, mengabaikan dunia yang seolah menertawakannya. Ia berusaha menyembuhkan luka. Namun, setahun yang terasa berabad-abad ternyata belum cukup untuk mengobatinya. Sakit itu masih ada, bahkan menguat lebih memilukan.

Lalu, Abby sampai pada keputusan gila. Travelling mengenakan gaun pengantin! Meski tanpa mempelai pria, ia berusaha menikmati tiap detik perjalanannya. Berharap gaun putih itu bisa menyerap semua kesedihannya yang belum tuntas. Mengembalikan hatinya, agar siap untuk menerima cinta yang baru.

***

"Travelling ngajarin kamu untuk mensyukuri hal-hal kecil dan ngajarin kamu melihat kebahagiaan dari sudut pandang yang berbeda." (hal. 26)

Abby benar-benar terluka saat Andre, calon suaminya, ternyata tidak datang pada acara pernikahan mereka. Lelaki itu pergi tanpa pamit, tanpa penjelasan, hingga meninggalkan luka dan tanda tanya yang sama besarnya bagi Abby. 

Setahun setelah pernikahannya batal, Abby masih berduka. Lalu, dari sebuah buku tentang travelling yang ia pinjam dari adiknya, Abby mendapat ilham untuk melakukan hal gila itu: travelling sendiri sambil mengenakan gaun pengantinnya.

Bagi Abby yang punya trauma karena pernah tersesat, travelling sendiri bukan hal yang mudah. Beruntungnya, Penang--destinasi Abby--berhasil membuatnya berkenalan dengan Wira, lelaki berkacamata yang merupakan traveler sejati. 

Kepada Wira, Abby bergantung selama menjelajah Penang. Wira yang hangat. Wira yang jahil. Wira yang tampak santai tapi ternyata juga memendam sesuatu.

Bagaimana petualangan Abby dalam usaha menyembuhkan lukanya? Akankah ia berhasil menjawab pertanyaan besarnya tentang kepergian Andre dan mulai membuka hati untuk kisah cinta yang baru?

"Dan, travelling bukan tentang berapa banyak tempat yang kita lihat, melainkan sebanyak apa kita menikmatinya." (hal. 147)

***

Novel My Wedding Dress ini sebenarnya mengangkat tema yang sederhana: travelling untuk menyembuhkan luka. Namun, kesederhanaan itu menjadi unik karena tokohnya travelling mengenakan gaun pengantin. Selain itu, ada satu pertanyaan yang memang muncul di awal, yaitu tentang alasan kepergian Andre--calon suami Abby.

Penggabungan dua hal ini jadi kesatuan yang seru dan bikin greget. Petualangan Abby jadi seru dengan kehadiran Wira, tapi di sisi lain, pembaca harus siap-siap menerima jawaban seputar kepergian Andre. Aku pun sempat dibuat kaget.

Next, untuk setting-nya, aku merasa bagian awal kurang 'wah' termasuk untuk gambaran beberapa tempat di Penang yang dikunjungi Abby. Namun, itu hanya terasa di bagian awal aja. Makin jauh membaca, penggambaran setting-nya makin menggoda.

Kemudian, karakter tokohnya. Kalau dijelaskan, Abby ini tipe yang 'lurus' dan teratur. Kalau mau A ya mencari A. Gak mampir, belok sana sini. Nah, Wira malah sebaliknya. Dia tipe orang yang menikmati perjalanan. Gak jarang mengubah rencana kalau menemukan hal yang menarik. Itu yang bikin dia tampak santai, ringan tanpa beban hidup. 

Kalau Andre, dilihat dari beberapa flashback, dia orangnya baik, sopan, ada manis-manisnya juga. Makanya, bikin greget, nih, kenapa dia sampai kabur dari acara pernikahan. Bikin penasaran, kan? :D

Alur ceritanya maju-mundur, dan itu bikin perjalanan Abby jadi gak mudah. Mau move on, tapi banyak keinget kenangannya. Jadi, memang jalan ceritanya agak lama untuk menemukan 'kunci' yang dicari Abby.

Terakhir, seperti biasa, kalimat-kalimat Kak Dy selalu rapi dan banyak yang quote-able. Banyak banget quote yang mengingatkan tentang kebahagiaan hidup, tapi dengan bahasa yang manis dan gak terkesan menggurui.

"If it's good, it's wonderful, but if it's bad, it's experience." (hal. 234)

My Wedding Dress merupakan karya kedua Kak Dy yang kubaca, setelah sebelumnya baca Lost and Found. Hasilnya? Tentu aja puas. Setelah ini, ada Il Tiramisu dan The Perfect Charm yang sudah masuk TBR-ku.

Kalian sudah baca karya Kak Dy yang mana aja? Jangan sampai belum sama sekali, ya, karena karya Kak Dy sayang untuk dilewatkan.



 

My Booklicious Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea